Jakarta (ANTARA) –
Lomba tradisional perahu dayung atau Solu Bolon menjadi salah satu acara sampingan (side event), selama penyelenggaraan perahu motor super cepat atau F1 Powerboat Danau Toba di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), pada 2-3 Maret 2024.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono, mengatakan perlombaan itu diselenggarakan untuk menyemarakkan kegiatan utama, sehingga bisa menghibur wisatawan atau pengunjung yang hadir di lokasi acara.
“Jadi nanti Solu Bolon akan diikuti sebanyak 10 tim dari setiap kabupaten di Sumatera Utara,” kata Maya dalam konferensi pers daring yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, selain untuk menyemarakkan F1 powerboat yang merupakan ajang internasional, lomba Solu Bolon dibuat untuk mengangkat kearifan lokal di kawasan danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, side event itu akan menjadi pelengkap dari Kejuaraan Nasional Aquabike yang juga dilaksanakan di tempat yang sama dengan F1 powerboat.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan kegiatan yang besar dan akan mendapatkan sorotan dunia atau impression world wide lebih dari 180 juta orang.
Keseluruhan event ini, tambah dia, bukan hanya sekadar perlombaan biasa, tetapi sekaligus menjadi pemantik pengembangan destinasi wisata di Indonesia, khususnya Danau Toba, Sumatera Utara.
Maya memaparkan, tahun lalu impact sustainable atau dampak jangka panjang yang didapatkan kurang lebih Rp1,68 triliun dan diharapkan ke depannya bisa lebih dari itu setiap tahunnya.
Pada 2-3 Maret nanti, Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan balapan perahu motor super cepat atau F1H2O (F1 Powerboat) seri Danau Toba.
Seri kali ini menjadi spesial, karena merupakan edisi ke-300 sejak pertama digelar pada 1984 di 39 negara.
Sebanyak 18 pembalap internasional dari lebih 10 negara dan lebih dari 200 kru akan berlaga di danau tersebut.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024