Jakarta (ANTARA) – Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku tidak bisa keluar dari tekanan saat berhadapan dengan Aya Ohori, yang membuatnya terhenti pada babak 16 besar French Open 2024.
Bertanding di Arena Porte De La Chapelle, Paris, Prancis, Kamis, Gregoria harus mengakui kehebatan wakil Jepang saat tumbang 17-21, 16-21.
“Saya akui hari ini lawan bermain sangat baik, strategi yang dia terapkan membuat saya kewalahan. Ini menjadi catatan besar untuk saya di turnamen minggu depan,” kata Gregoria dalam keterangan resmi dari PP PBSI yang diterima di Jakarta, Kamis.
“Saya harusnya bisa menampilkan yang lebih baik, berusaha lebih lagi tadi tapi memang saya tidak bisa keluar dari tekanan.”
Baca juga: Pelatih beri evaluasi pada Leo/Daniel dan Bagas/Fikri di French Open
Pada gim pertama, Gregoria yang menjadi unggulan ketujuh melakukan banyak kesalahan sendiri yang membuatnya memiliki selisih angka cukup jauh dari Ohori.
Kesulitan mengejar angka, Gregoria terpaksa merelakan gim pertama untuk lawannya yang unggulan ke-13.
Gregoria tidak dapat bermain lepas pada gim kedua. Jika pada gim pertama sempat mengimbangi permainan lawan, kali ini dia tertinggal sejak awal gim.
Ohori yang tampil dominan membuat Gregoria semakin tertekan dan akhirnya menyerah kepada lawannya itu.
Selanjutnya, Gregoria yang menempati peringkat tujuh dalam daftar Race to Olympics akan mengikuti All England Open yang akan berlangsung mulai 12 Maret hingga 17 Maret mendatang.
Baca juga: Kesabaran membawa Chico menangi pertemuan perdana lawan Kodai Naraoka
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024