Indonesia baru saja kehilangan sosok tokoh agama yang dihormati, Habib Hasan Jafar Assegaf, yang telah meninggalkan dunia ini setelah memberikan kontribusi besar dalam menyebarkan ajaran Islam.
Habib Hasan Jafar Assegaf, seorang ulama dan pimpinan Majelis Nurul Musthofa di Jakarta Selatan, meninggal dunia pada Rabu, 13 Maret 2024. Kabar ini disampaikan oleh perwakilan keluarga besar Majelis Taklim Nurul Mustofa di akun Instagram resmi Hasan Jafar Umar Assegaf.
Habib Hasan lahir di Kramat Empang, Bogor pada tanggal 26 Februari 1977. Ia mempunyai empat saudara kandung, yakni Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Habib Abdulloh bin Ja’far Assegaf, Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf, dan Habib Sami bin Ja’far Assegaf.
Sepak Terjang Dakwah Habib Hasan
Keluarga mengungkapkan bahwa Habib Hasan telah meninggalkan pesan sebelum wafat.
Pesan tersebut diungkapkan oleh adik Habib Hasan, yakni Habib Abdullah bin Ja’far Assegaf. Habib Abdullah menyatakan bahwa Habib Hasan mewariskan tanggung jawab Majelis Taklim Nurul Musthofa.
“Saya, sebagai perwakilan dari keluarga Habib, yang juga menjabat sebagai ketua yayasan, ingin menyampaikan permohonan maaf kepada siapapun yang mungkin pernah disakiti oleh guru kita, jika ada kesalahan yang pernah terjadi. Kami memohon maaf dengan tulus dan memohon agar pintu maaf yang sebesar-besarnya dapat dibuka. Kami memohon agar semua kesalahan dapat dimaafkan, dan kami meminta doa untuk beliau, di mana pun beliau berada, baik di majelis taklim ataupun di tempat lain,” ungkap Habib Abdullah kepada wartawan di Depok pada hari Rabu, 13 Maret 2024.
Sekilas tentang Majelis Nurul Mustofa
Dikutip dari nurulmusthofa.org, Majelis dzikir Nurul Musthofa didirikan oleh Al Habib Hasan Bin Jafar Assegaf pada tahun 2000. Nama Nurul Musthofa diambil dari nama Rasulullah SAW yang berarti ‘Cahaya Pilihan’.
Majelis dzikir tersebut bermula dari pertemuan untuk membaca Alquran dan melakukan dzikir bersama, yang awalnya diadakan di rumah-rumah.
Pada tahun 2003, Majelis Nurul Musthofa beralih dari mengadakan kegiatan di rumah ke menggelar acara di berbagai masjid. Pada masa itu, jumlah jemaahnya telah mencapai ribuan orang.
Pada tahun yang sama, Majelis Nurul Musthofa mulai menarik perhatian ulama-ulama terkemuka, seperti Habib Abdul Qadir Al-Masyhur dari Makkah, Habib Zain bin Ibrahim bin Smith dan putranya, Habib Muhammad, dari Madinah, serta Habib Salim Asy-Syatiri dari Tarim, Hadhramaut.
Pada tahun 2006, Majelis Nurul Musthofa mengalami perkembangan yang pesat, meningkat dari 50 masjid menjadi 250 masjid yang mengikutinya, dan penyebaran ajarannya diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Habib Hasan, Majelis Taklim Nurul Musthofa berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan yang aktif, dengan menyelenggarakan berbagai acara seperti pengajian, ceramah, kajian kitab suci, serta kegiatan sosial dan amal. Majelis ini menjadi tempat bagi banyak orang untuk mencari ilmu, mendapatkan nasihat spiritual, dan memperdalam pengertian mereka tentang ajaran Islam.
Mengenal Majelis Hukama Muslimin, Organisasi yang Punya Kantor Baru di Indonesia
Sumber :
- https://nurulmusthofa.org/
- https://news.detik.com/berita/d-7239844/keluarga-ungkap-pesan-terakhir-habib-hasan-titip-majelis-nurul-musthofa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.
Tim Editor 
