Jakarta (ANTARA) – Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat, Ford dikabarkan akan bermain di dalam segmen kendaraan elektrik dengan harga terjangkau untuk bisa bersaing dengan perusahaan otomotif China.
Arena Ev pada Kamis mengabarkan bahwa pihaknya tidak ingin mengambil risiko berlebih ketika bermain di segmen elektrik. Pabrikan tersebut juga dilaporkan telah mengalihkan fokusnya ke pengembangan kendaraan listrik seharga 25 ribu dolar AS (391.9 juta).
Langkah Ford ini terjadi pada saat produsen mobil Tiongkok seperti BYD membuat kemajuan di pasar internasional dengan mobil listrik yang sangat terjangkau.
Bahkan CEO Ford, Jim Farley telah berterus terang mengenai kekhawatirannya akan potensi disruptif dari produsen kendaraan listrik Tiongkok.
Dia menekankan bahwa jika produsen mobil tradisional tidak dapat menawarkan harga yang kompetitif, mereka berisiko kehilangan pangsa pasar yang signifikan. Rasa urgensi ini telah mendorong upaya Ford untuk menciptakan generasi baru kendaraan listrik yang hemat biaya.
Baca juga: Baterai Ford F-150 Lightning dilaporkan 97 persen setelah 149 ribu Km
Pemimpin proyek ambisius ini adalah Alan Clarke, seorang insinyur berpengalaman dengan rekam jejak yang terbukti. Dalam hal ini, Clarke memainkan peran penting dalam teknologi rekayasa yang hadir pada Tesla Model Y.
Pengalamannya dalam mengembangkan kendaraan listrik yang banyak dicari merupakan aset berharga bagi proyek Ford untuk saat ini. Menariknya, tim Clarke berjumlah kecil, yakni kurang dari 100 orang sehingga akan lebih bisa fokus dalam setiap pengerjaan.
Tujuan tim ini adalah untuk merekayasa sebuah platform yang mampu menopang berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil kecil, SUV crossover, dan bahkan pikap kompak.
Ambisi Ford untuk menciptakan kendaraan listrik yang benar-benar terjangkau menggarisbawahi potensi perubahan dalam industri karena konsumen semakin menuntut pilihan kendaraan listrik yang hemat biaya.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
- Tags
- ford
- mobil listrik
- elektrik