Pilih mobil yang hemat bahan bakar, adalah pilihan yang bijak saat ini. Harga baha bakar yang semakin meningkat, ditambah situasi lalu lintas yang macet, membuat mobil boros bahan bakar semakin tidak diminati. Pada saat ingin menentukan mobil idaman, terkadang kita bingung menentukan mobil mana yang irit bahan bakar. Pada artike ini, akan kami beri tips cara mengetahui mobil yang hemat bahan bakar lewat spesifikasinya.
Setidaknya ada dua faktor utama yang bisa menentukan mobil irit atau tidak yaitu dari torsi dan rasio gigi. Mobil dengan raihan torsi maksimal yang dicapai pada rpm yang rendah, akan cenderung irit BBM. Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai torsi dan dampaknya terhadap konsumsi bahan bakar, kami jelaskan terlebih dahulu tentang perbedaan antara torsi dengan tenaga. Tenaga berdampak pada seberapa kencang kendaraan itu dapat melaju. Sedangkan torsi berdampak pada seberapa cepat mobil mampu mencapai kecepatan maksimal tersebut. Jika disederhanakan, torsi berpengaruh pada akselerasi, sedangkan tenaga berpengaruh pada kecepatan puncak.
Lalu apa kaitannya dengan konsumsi bahan bakar? Jika semakin besar torsi dan diraih pada putaran mesin yang rendah, maka kerja mesin mobil semakin ringan dalam menggerakan mobil. Berikut kami berikan contoh. Mobil A memiliki torsi maksimum 160 Nm pada 3.500 rpm, mobil B memiliki torsi maksimum yang sama 160 Nm namun diraih pada 5.000 rpm.
Merujuk pada penjelasan sebelumnya, mobil A akan lebih irit dari mobil B, karena mesin mobil A hanya perlu berputar sebanyak 3.500 rpm untuk menghasilkan torsi maksimal. Dampak langsungnya, Anda tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam untuk bisa melaju. Seperti telah kita ketahui bersama, menginjak pedal gas dalam-dalam, akan berdampak pada borosnya konsumsi bahan bakar.
Selanjutnya adalah rasio gigi. Karena menyangkut rasio gigi, maka hanya berlaku untuk mobil dengan transmisi manual dan transmisi otomatis konvensional (non CVT). Mengapa rasio gigi itu penting? Karena rasio gigi juga berpengaruh pada kemampuan mobil berakselerasi. Nilai rasio gigi adalah hasil bagi dari jumlah mata gigi penggerak (drive), dengan mata gigi yang digerakan (driven). Contohnya jumlah mata gigi drive 40 mata dan mata gigi driven 20 mata, maka nilai rasio giginya adalah 2.
Baca Juga : Menghemat BBM Dengan Teknologi Idle Stop-Start
Semakin kecil nilai rasio gigi, semakin berat bagi kendaraan. Contohnya Mobil A memiliki rasio gigi pertama 3,2, gigi kedua 1,8, gigi ketiga 1,3. Lalu mobil B memiliki rasio gigi pertama 3,4, gigi kedua 1,9, gigi ketiga 1,4. Jika merujuk pada penjelasan sebelumnya, Mobil B akan lebih irit BBM karena kerja mesin lebih ringan dalam melajukan kendaraan. Sudah paham kan bro Deltalube.