Bagi masyarakat, memantau kinerja pemerintah daerah bisa jadi tantangan tersendiri. Bijak Demokrasi hadir untuk membuat siapapun jadi lebih mudah untuk melakukan pemantauan tersebut.
Bijak Demokrasi, gerakan pendidikan politik dan kebijakan publik independen yang diinisiasi oleh Think Policy memiliki produk-produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam demokrasi. Salah satu wujud partisipasinya adalah dengan memantau kinerja dan kebijakan pemerintah.
Di tingkat daerah, pemantauan punya tantangannya tersendiri mengingat setiap daerah punya tantangan yang berbeda-beda sehingga diperlukan pemahaman yang mendalam atas masalah tersebut. Berangkat dari sana, Bijak Demokrasi berkeinginan melebarkan sayap ke daerah.
“Prosesnya seperti Bijak Memilih. Kita maju di tingkat nasional dulu, mengumpulkan massa, baru nanti kita bisa explore untuk masuk ke daerah-daerah,” ujar anggota Sekretariat Bijak Demokrasi, Try Luthfi Nugroho, dalam acara peluncuran Bijak Demokrasi di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta pada Selasa (21/5/2024).
Bijak Memilih sendiri merupakan platform edukasi Pemilu 2024 yang diinisiasi oleh Think Policy dan What Is Up, Indonesia? (WIUI). Lewat Bijak Memilih, publik dapat menyimak beragam data yang berkaitan dengan Pemilu 2024 guna menentukan pilihan dengan tepat.
Setelah mendulang sukses di skala nasional, Bijak Memilih pun berupaya menjangkau level daerah. Kini dengan akan berkembangnya Bijak Memilih ke daerah setelah diluncurkannya Bijak Demokrasi, untuk permulaan akan ada 20 daerah yang jadi target.
“Kami akan mulai dengan 20 kota dan kabupaten yang pengguna Bijak Memilihnya paling banyak. Kami mulai di mana audiens bijak memilihnya sudah ada,” kata CEO Think Policy & Co-Head Sekretariat Bijak, Andhyta Firselly Utami.
Nantinya, Bijak Demokrasi akan membangun tim lokal berisi orang-orang yang punya pemahaman atas berbagai isu daerahnya. Tim inilah yang diandalkan untuk melakukan riset mengenai isu-isu penting di tingkat lokal.
“Untuk memantau, kami memprioritaskan kebijakan setelah terpilih, bukan proses pemilu,” kata Andhyta.
Ada pertimbangan tersendiri mengapa Bijak Demokrasi tidak memantau sejak Pilkada berlangsung. Menurut Andhyta, sumber days yang terbatas jadi penyebabnya.
Untuk menjalankan misi meningkatkan dan memperkuat proses partisipasi demokrasi, Bijak Demokrasi menawarkan empat produk yang masing-masing mewakili setiap tingkatan partisipasi publik, yakni Bijak Pilkada, Bijak Memantau, Komunitas Bijak, dan Sekolah Bijak.
Bijak Demokrasi, Terobosan Anak Muda untuk Memperkuat Demokrasi Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.