1. News
  2. Berita
  3. Asal Usul Simbol @ Ternyata dari Wadah Tanah Liat untuk Menyimpan Anggur

Asal Usul Simbol @ Ternyata dari Wadah Tanah Liat untuk Menyimpan Anggur

asal-usul-simbol-@-ternyata-dari-wadah-tanah-liat-untuk-menyimpan-anggur
Asal Usul Simbol @ Ternyata dari Wadah Tanah Liat untuk Menyimpan Anggur

Asal Usul Simbol @ Ternyata dari Wadah Tanah Liat untuk Menyimpan Anggur


“Itu sebenarnya sebuah singkatan,” kata Keith Houston, penulis buku Shady Characters: The Secret History of Punctuation.

“Yang jadi pertanyaan: ini awalnya singkatan dari apa?” imbuhnya.

Ia membahas bagaimana sejarah dari simbol @ yang kini dilafalkan “at”. Ia menarik ke belakang dan mengungkapkan fakta menarik bahwa simbol @ sebenarnya berasal dari kebiasaan bangsa Yunani.

Dalam dunia perdagangan kuno, bangsa Yunani menggunakan wadah tanah liat bernama amphora untuk menyimpan anggur, minyak zaitun, dan gandum. Nah, seiring waktu, amphora kemudian menjadi satuan ukuran dagang.

“Para pedagang sering bilang, ‘Saya akan menjual sekian amphora barang dengan harga sekian’,” jelas Houston, dikutip dari BBC.

Menurut Keith Houston, para pedagang kemudian menyingkat kata amphora menjadi huruf “a” dengan ekor panjang yang melingkar. Bentuk ini lah yang kelak menjadi simbol @.

Catatan tertua yang memuat simbol ini diduga berasal dari surat tahun 1536 milik Francesco Lapi, seorang pedagang dari Seville, Spanyol. Dia mengatakan bahwa satu amphora anggur seharga sekitar 70-80 dukat. Lapi menggunakan @ sebagai singkatan dari amphora.

Meski demikian, ada dugaan bahwa penggunaan simbol ini jauh lebih tua lagi. Sebuah naskah Bulgaria tahun 1375 memuat tanda serupa, meski tidak digunakan dalam konteks ekonomi.

Simbol @ Masih Digunakan hingga Zaman Modern

Berabad-abad kemudian, simbol @ masih bertahan di dunia bisnis. Para akuntan menggunakannya untuk menunjukkan harga per barang, misalnya 5 apel @ Rp1.000. Artinya, 5 apel dengan harga Rp1.000 per buah.

Nah, ketika mesin ketik muncul di abad ke-19, tanda ini pun ikut masuk ke papan tombol (keyboard). Simbol ini dimasukkan karena telah menjadi bagian dari urusan dagang. Oleh karena itu, simbol @ menjadi standar di mesin ketik dan ikut terbawa saat komputer dan keyboard mulai hadir.

“Mesin ketik diciptakan untuk mengurangi kesalahan tulisan tangan dan mempercepat administrasi,” jelas Gerry Leonidas, profesor tipografi di University of Reading, Inggris.

Ray Tomlinson dan Email Pertama di Dunia

Meski berusia ribuan tahun, simbol @ baru digunakan secara global pada 1971. Saat itu, Ray Tomlinson, insinyur komputer yang bekerja di proyek ARPANET (cikal bakal internet), mencari cara untuk memisahkan nama pengguna dan alamat jaringan dalam sistem pesan elektronik yang baru ia ciptakan.

Ia melihat tanda @ di keyboard dan memutuskan untuk memilihnya karena tanda tersebut tidak digunakan untuk hal lain sehingga dinilai kurang berguna. Dari situlah lahir format user@host, yang kini digunakan setiap hari. @ resmi menjadi simbol digital paling berpengaruh di dunia.

Sebutan Unik di Berbagai Bahasa

Uniknya, simbol @ punya julukan berbeda di tiap negara. Orang Italia menyebutnya chiocciola (siput) karena bentuknya mirip cangkang siput, orang Belanda menyebut apenstaartje (ekor monyet), dan di Rusia disebut sobaka (anjing kecil) karena tanda ini terlihat seperti hewan yang meringkuk tidur.

Dalam bahasa Ibrani, @ dikenal sebagai strudel, sedangkan di Spanyol disebut arroba, yang juga berarti satuan berat dan ukuran dagang kuno. Istilah arroba kemudian mendapat makna baru. Di era modern, @ bahkan digunakan untuk menulis kata netral gender, seperti amig@s (teman-teman) agar inklusif bagi semua gender.

Sementara itu, dalam bahasa Inggris, tanda ini dibaca “at”, walaupun terkadang disebut sebagai “at komersil” karena keterkaitannya dengan bisnis.

“Simbol ini tidak punya nama khusus dalam bahasa Inggris karena definisinya sudah cukup jelas dan sudah diadopsi sejak awal,” kata Gerry Leonidas, profesor tipografi di Universitas Reading UK.

Bagaimana Penggunaan di Indonesia?

Di Indonesia, tanda ini digunakan dalam laporan keuangan untuk menunjukkan harga per unit barang. Misalnya beras 50 kg @ Rp1.000, yang berarti per kilogram seharga seribu rupiah. Penggunaan ini masih bertahan di dunia bisnis hingga sekarang, terutama dalam dokumen faktur atau laporan keuangan manual.

Ketika komputer dan internet mulai populer pada 1990-an, tanda @ mengalami pergeseran makna. Ia beralih dari simbol transaksi menjadi simbol identitas digital. Bersamaan dengan meningkatnya akses internet di Indonesia pada masa reformasi, simbol ini melekat erat pada alamat surel (email) dan kemudian pada media sosial seperti Twitter dan Instagram.

Dalam praktik sehari-hari, tanda @ punya fungsi sosial. Di media sosial, misalnya, @ digunakan sebagai sarana untuk menyapa, menandai, atau memanggil seseorang di ruang publik digital, misalnya “@namapengguna”.

Menariknya, meskipun banyak negara punya sebutan lokal untuk simbol @, bahasa Indonesia tetap mempertahankan penyebutan internasionalnya, yakni “at”.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Asal Usul Simbol @ Ternyata dari Wadah Tanah Liat untuk Menyimpan Anggur
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us