1. News
  2. Berita
  3. Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat

Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat

legenda-harimau-campa-dan-lumba-lumba-putih,-cerita-rakyat-dari-sumatera-barat
Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat

Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat


Ada sebuah cerita rakyat dari Sumatera Barat yang berkisah tentang Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih. Menurut ceritanya, Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih ini merupakan jelmaan dari tubuh Raja Aniaya yang terbelah dua di masa lalu.

Bagaimana kisah dari legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih tersebut?

Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat

Disitat dari buku Ceritera Rakyat Daerah Sumatera Barat, alkisah pada zaman dahulu ada sebuah negeri bernama Kapa Seratus Tujuh Luan. Negeri ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Aniaya.

Seperti namanya, raja ini suka berbuat semena-mena pada masyarakat. Jika ada kapal yang lewat di negerinya, maka akan dirampas begitu saja.

Sudah ada seratus tujuh kapal yang berhasil dia rampas selama masa pemerintahannya. Oleh sebab itu, negeri tersebut dikenal dengan nama Kapa Seratus Tujuh Luan.

Pada suatu hari, terlihat sebuah sampan merapat di negeri tersebut. Raja Aniaya bersama pasukannya langsung menghampiri sampan tersebut.

Ternyata ada seseorang yang tengah terikat di dalamnya. Setelah melepaskan ikatan, orang tersebut mengenalkan diri sebagai Sutan Mudo.

Raja Aniaya kemudian bertanya mengapa Sutan Mudo bisa berada di atas sampan tersebut. Ternyata dia dibuang oleh masyarakat yang ada di kampungnya atas kesalahpahaman yang terjadi.

Sutan Mudo dituduh sudah membunuh seseorang tanpa sebab. Padahal, dia membunuh orang tersebut karena tidak mau membayar kekalahannya ketika mengadu ayam dengannya.

Mendengar cerita tersebut, Raja Aniaya memutuskan untuk memberi hukuman untuk Sutan Mudo. Sang raja memutuskan untuk mengurung Sutan Mudo ke dalam penjara.

Meskipun demikian, dia akan memenuhi kebutuhan makanannya. Sutan Mudo yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menerima hal tersebut.

Kabar ini ternyata sampai di telinga Putri Dandan Tajelo, kemenakan dari Sutan Mudo. Putri Dandan Tajelo yang tidak terima dengan hukuman yang ditimpa oleh mamaknya tersebut memutuskan untuk pergi menyelamatkan Sutan Mudo.

Putri Dandan Tajelo mengajak kedua kakaknya, Putri Sari Baganti dan Putri Tua. Sebelum berangkat, mereka memutuskan untuk menuntut ilmu terlebih dahulu.

Setelah dirasa cukup, berangkatlah ketiga bersaudara ini menuju daerah Kapa Seratus Tujuh Luan. Meskipun mereka bertiga perempuan, tidak ada rasa takut di antara ketiga bersaudara tersebut.

Setelah melakukan perjalanan berhari-hari, sampailah kapal Putri Dandan Tajelo di nagari Kapa Seratus Tujuh Luan. Seperti biasa, Raja Aniaya bersama pasukannya sudah siap menunggu kapal tersebut untuk dirampas.

Alangkah terkejutnya Raja Aniaya karena melihat tiga orang wanita cantik di dalam kapal tersebut. Dirinya kemudian bertanya apa maksud kedatangan dari Putri Dandan Tajelo dan ketiga saudarinya di sana.

Putri Dandan Tajelo kemudian menjawab bahwa dia hendak membebaskan sang mamak, Sutan Mudo. Mendengarkan nama Sutan Mudo, Raja Aniaya langsung terpancing amarahnya.

Dia tentu menolak permintaan Putri Dandan Tajelo. Pertempuran antara kedua pihak akhirnya tak terelakkan.

Putri Dandan Tajelo berhadapan satu lawan satu melawan Raja Aniaya. Pertarungan antara kedua pemimpin pasukan ini berlangsung dengan sengit.

Pada awalnya, pertarungan antara keduanya berjalan dengan berimbang. Namun Putri Dandan Tajelo berhasil melancarkan serangan hingga membelah tubuh Raja Aniaya menjadi dua.

Serangan ini menjadi akhir dari perlawanan Raja Aniaya. Putri Dandan Tajelo kemudian membebaskan sang mamak dan membawanya kembali pulang.

Namun cerita tidak berakhir begitu saja. Tubuh Raja Aniaya yang terbelah dua kemudian berubah menjadi siluman, yakni Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih.

Kedua siluman ini kemudian menuntut balas atas kematian Raja Aniaya. Akhirnya pergilah kedua siluman ini ke negeri asal Putri Dandan Tajelo.

Selama beberapa hari, kedua siluman ini melancarkan teror di negeri tersebut. Namun ketika Putri Dandan Tajelo tahu, dirinya kemudian menenangkan masyarakat agar tidak perlu takut dengan Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih tersebut.

Putri Dandan Tajelo bersama masyarakat kemudian membuat perangkap untuk menjebak Harimau Campa dan Lumba Putih. Tidak butuh waktu lama, kedua siluman tersebut berhasil ditangkap dan menemui ajalnya.

Sejak saat itu, kehidupan masyarakat kembali aman dan tentram. Begitulah kisah dari legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, salah satu cerita rakyat Sumatera Barat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Legenda Harimau Campa dan Lumba-Lumba Putih, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us