1. News
  2. Adventure
  3. Air untuk Semua: Denyut Nadi yang Menggerakkan Kesejahteraan, Alam, Ekonomi, Sosial, dan Politik

Air untuk Semua: Denyut Nadi yang Menggerakkan Kesejahteraan, Alam, Ekonomi, Sosial, dan Politik

air-untuk-semua:-denyut-nadi-yang-menggerakkan-kesejahteraan,-alam,-ekonomi,-sosial,-dan-politik
Air untuk Semua: Denyut Nadi yang Menggerakkan Kesejahteraan, Alam, Ekonomi, Sosial, dan Politik

Oleh: Ita Mirrotul Tsaqila
Mahasiswa Universitas Negeri Surakarta

Wartapalaindonesia.com, PERSPEKTIF —Air sering kali terlihat sederhana, sekadar cairan yang kita minum, gunakan untuk mandi, atau memasak. Namun di balik kesederhanaannya, air memegang peran vital dalam hampir seluruh aspek kehidupan: lingkungan, pertanian, rumah tangga, kesehatan, transportasi, sosial-politik, industri, hingga pendidikan. Singkatnya, air adalah nadi yang menjaga keseimbangan peradaban.

Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan dasar, air menjaga stabilitas ekosistem, menopang produksi pangan, dan menentukan kualitas kesehatan masyarakat. Ketika terjadi kekeringan atau polusi air, dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga pada ketahanan pangan, kesehatan publik, hingga potensi konflik sosial.

Air yang tercemar berarti berkurangnya akses masyarakat pada kebutuhan paling mendasar. Air yang langka berarti ancaman langsung terhadap pertanian dan ketersediaan pangan. Tanpa air, kehidupan tidak berjalan.

Menjaga air bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aktivis lingkungan. Setiap individu memiliki peran. Warga biasa membutuhkan air untuk aktivitas harian. Petani bergantung pada irigasi untuk menanam pangan. Tenaga medis mengandalkan air bersih untuk mencegah penyakit. Industri pun membutuhkan air untuk produksi.

Di tingkat kebijakan, para pemimpin harus memastikan distribusi air berjalan adil dan berkelanjutan. Namun semua itu tidak akan berarti tanpa kesadaran kita sebagai “pejuang air”. Dari rumah tangga hingga komunitas, setiap langkah kecil—menampung air hujan, mengurangi limbah, menjaga sungai dari sampah—akan menentukan keberlangsungan generasi mendatang.

Masalah air di Indonesia nyata dan serius. Data terbaru menunjukkan:

Krisis air bersih terjadi di Kecamatan Lhoknga (Aceh) sejak 2017, Muara Angke (Jakarta Utara) selama lebih dari 42 tahun, Kabupaten Kupang (NTT), dan masih menjerat lebih dari 28 juta warga Indonesia lainnya.

Indeks kualitas air 2023 di provinsi Jambi, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, dan NTB masuk kategori kurang. Parameter seperti pH, oksigen terlarut, BOD, COD, dan TDS tidak memenuhi baku mutu kelas II sesuai Permen LHK No. 27/2021 dan PP No. 22/2021. Hasilnya: kualitas air dikategorikan tercemar ringan hingga sedang.

Sepanjang 2024, tercatat 1.109 kasus banjir di Indonesia. Sebagian besar disebabkan intensitas hujan tinggi yang diperparah dengan buruknya pengelolaan air, alih fungsi lahan, dan drainase yang tidak memadai. Akibatnya, air tidak terserap dan menimbulkan kerusakan lingkungan serta risiko kesehatan.

Data ini memperlihatkan bahwa masalah air bukan soal ketersediaan semata, tetapi soal kualitas pengelolaan.

Pada akhirnya, air adalah simbol tanggung jawab bersama. Setiap tetesnya membawa pesan tentang bagaimana kita mengelola bumi ini. Kesadaran kolektif untuk menjaga air akan menentukan masa depan: apakah generasi mendatang akan hidup dalam krisis atau dalam keberlanjutan.

Air bukan hanya anugerah, tetapi juga ujian. Ujian apakah kita mampu mengelola sumber kehidupan ini dengan bijak, atau justru mengabaikannya hingga menjadi bencana.

Foto || Pixabay
Editor ||Wandi Wahyudi, WI 200223

Sumber Pustaka :

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik lingkungan hidup Indonesia 2024 (Vol. 43). Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. https://www.bps.go.id/

GoodStats. (2025, Juni 16). Banjir dominasi bencana alam Indonesia 2024. Data GoodStats. https://data.goodstats.id/statistic/banjir-dominasi-bencana-alam-indonesia-2024-DH6lL

Kompas.com. (2025, Juni 16). 28 juta warga Indonesia alami kesulitan mengakses air bersih. Kompas.com. https://www.kompas.com/properti/read/2025/06/16/140000421/28-juta-warga-indonesia-alami-kesulitan-mengakses-air-bersih

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Air untuk Semua: Denyut Nadi yang Menggerakkan Kesejahteraan, Alam, Ekonomi, Sosial, dan Politik
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us