1. News
  2. Adventure
  3. Peran Mapala Sangat Strategis, Tapi Dukungan Anggaran Dilematis, kampus Harus Lebih Peka!

Peran Mapala Sangat Strategis, Tapi Dukungan Anggaran Dilematis, kampus Harus Lebih Peka!

peran-mapala-sangat-strategis,-tapi-dukungan-anggaran-dilematis,-kampus-harus-lebih-peka!
Peran Mapala Sangat Strategis, Tapi Dukungan Anggaran Dilematis, kampus Harus Lebih Peka!

Oleh: Wandi Wahyudi
DPA Mata Alam Bidang Perencanaan
Editor Wartapala Indonesia

Wartapalaindonesia.com, PERSPEKTIF — Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) sampai sejauh ini masih sering orang persepsikan hanya berkegiatan di alam bebas, seperti mendaki gunung, panjat tebing, atau arung jeram. Padahal peran Mapala jauh melampaui itu.

Organisasi ini justru banyak melakukan aktivitas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mapala menggerakkan program konservasi lingkungan, mitigasi bencana, eksplorasi & penelitian, hingga pengabdian di desa terpencil. Dalam semua itu, Mapala hadir dengan semangat kemanusiaan dan kebermanfaatan.

Meski begitu, banyak kampus masih membatasi dukungan, terutama dalam hal pendanaan. Akibatnya, anggota Mapala harus bergantung pada iuran internal atau mencari sponsor eksternal untuk menjalankan program.

Padahal, Mapala tidak hanya menjalankan kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga mewujudkan Tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kampus perlu memandang Mapala sebagai mitra strategis. Memberikan anggaran kepada Mapala berarti menginvestasikan dana pendidikan, bukan sekadar mengeluarkannya.

Melalui kegiatan Mapala, mahasiswa belajar memimpin, mengelola risiko, bekerja sama dalam tim, sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial. Semua keterampilan itu sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan pembangunan masyarakat.

Lebih jauh, kegiatan Mapala langsung bersentuhan dengan isu strategis nasional bahkan global, seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan, penanggulangan bencana, dan ketahanan pangan.

Jika kampus memberikan dukungan finansial yang memadai, Mapala bisa merancang program berkelanjutan, bukan hanya kegiatan sesaat. Mereka bisa menyediakan akses air bersih di desa rawan kekeringan, melatih komunitas menghadapi bencana, atau mengedukasi pelajar tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Karena itu, kampus perlu mengubah paradigma. Kampus harus menganggap anggaran untuk Mapala sebagai investasi jangka panjang. Investasi itu akan kembali dalam bentuk citra positif kampus, kontribusi nyata bagi masyarakat, dan lulusan yang matang secara mental maupun sosial.

Dengan kata lain, ketika kampus mendukung Mapala, kampus juga memperkuat eksistensinya sebagai institusi yang konsisten menjalankan Tridharma.

Mahasiswa tetap bisa mencari mitra atau sponsor. Namun, kampus harus memberikan dukungan dasar sebagai fondasi. Tanpa itu, Mapala akan terus terbebani secara teknis, dan potensi mereka untuk melahirkan program bermanfaat akan terhambat.

Sudah saatnya perguruan tinggi mengambil langkah serius. Kampus harus menyediakan anggaran yang layak untuk Mapala. Sebab, kegiatan Mapala bukan hanya untuk anggotanya, melainkan juga untuk masyarakat, lingkungan, dan masa depan bangsa.

Foto || Dokumen Mata Alam Bandung
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Peran Mapala Sangat Strategis, Tapi Dukungan Anggaran Dilematis, kampus Harus Lebih Peka!
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us