Wartapalaindonesia.com, Banda Aceh — Aksi World Cleanup Day (WCD) Aceh 2025 berhasil menghimpun 5,5 ton sampah dengan melibatkan 5.366 relawan dari berbagai kalangan, mulai dari ASN, pelajar, mahasiswa, hingga komunitas. Kegiatan gotong royong massal ini dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin (PKA) Banda Aceh serta bantaran Krueng Lampriek sebagai fokus utama pembersihan sungai. (27/09/25).
Berbeda dari tahun sebelumnya, WCD Aceh kali ini menargetkan area sungai karena kondisinya semakin memprihatinkan akibat kebiasaan membuang sampah sembarangan. Padahal, sungai memiliki peran penting sejak masa kerajaan di Aceh.
Pemilihan PKA sebagai lokasi utama didasari nilai simbolis, karena merepresentasikan 23 kabupaten/kota di Aceh melalui anjungan-anjungan daerah. Selain itu, PKA kini menjadi salah satu ruang publik utama warga, yang juga berkontribusi pada peningkatan volume sampah akibat tingginya aktivitas di kawasan tersebut.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas LHK Aceh, A. Hanan, mewakili Gubernur Aceh. Ia menyampaikan apresiasi kepada panitia, komunitas, dan relawan yang telah berpartisipasi.
“Sampah yang terpilah dengan baik bisa bernilai ekonomi, menjadi energi, bahkan membuka peluang usaha baru,” ujarnya.
Rangkaian WCD Aceh 2025 telah dimulai sejak Juli melalui kegiatan plogging di kawasan Car Free Day (CFD) dan Diskusi Aspirasi Kota bersama penggiat lingkungan. Puncak acara berlangsung selama dua hari, diawali gotong royong bersama Pemerintah Aceh di seluruh SKPA pada Jumat (26/9), kemudian dilanjutkan aksi bersih-bersih di PKA dan bantaran Krueng Lampriek pada Sabtu (27/9).
Ketua Pelaksana, Muhammad Luthfi, menegaskan bahwa aksi tidak hanya terpusat di Banda Aceh.
“Aksi WCD juga dilaksanakan di 9 kabupaten/kota di Aceh dan semoga terus bertambah di tahun mendatang,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagian karung sampah yang terkumpul masih bercampur sehingga harus dilakukan pemilahan ulang oleh tim. Hal ini menjadi pengingat bahwa kesadaran memilah sampah masih perlu ditingkatkan.
“Langkah kecil yang kita lakukan hari ini adalah pijakan besar menuju Indonesia bebas sampah 2029,” tegasnya.
Public Relation WCD Aceh, A. Rommy Djufar, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi.
“Semangat ribuan relawan hari ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan sekadar wacana. Kami berharap energi ini terus hidup, menjadi budaya bersih yang melekat dalam keseharian masyarakat,” pungkasnya.
Kontributor || Humas WCD Aceh
Editor || Wandi Wahyudi, WI 200223
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)
