Jakarta (ANTARA) – Pelatih asal Jepang Marcos Sugiyama menangani tim nasional bola voli putri Indonesia untuk SEA Games 2025.
Pelatih berdarah Jepang-Brasil ini sebelumnya menangani timnas U-21 Indonesia dalam Kejuaraan Bola Voli Dunia U-21 2025 di Surabaya, Jawa Timur.
Pengurus Bola Voli Seluruh Indonesia juga memanggil 18 pemain voli putri untuk masuk pemusatan latihan nasional menjelang SEA Games 2025.
“Pada 26–27 Oktober 2025 mereka akan berangkat menuju Medan. Pelatnas di Medan akan berlangsung mulai 28 Oktober hingga November 2025,” ujar Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBVSI, Loudry dalam keterangan resmi Kamis.
Baca juga: Megawati dipastikan turun bela Bank Jatim di Livoli Divisi Utama
Menurut Loudry, para pemain yang dipanggil merupakan kombinasi antara atlet muda potensial dan pemain senior berpengalaman.
Kehadiran para pemain berpengalaman seperti Megawati Hangestri Pertiwi hingga Mediol Stiovannya Yoku diharapkan menjadi motor utama tim sekaligus panutan bagi pemain muda yang baru bergabung seperti Junaida Santi dan Pascalina Mahuze.
Sugiyama akan dibantu tim pelatih berpengalaman, yakni Pedro B Lilipaly (asisten pelatih 1), Wilda Nurfadila (asisten pelatih 2), Angga Hasan Mubarok (trainer), Lourina Henriette (pelatih fisik), Indraswari (masseur), Filda Syafira Razanah (psikolog), dan Bobby Ade Setiawan (analis data).
Baca juga: O2C kehilangan enam pemain karena ikut pelatnas
18 pemain voli putri yang dipanggil ke Pelatnas SEA Games 2025:
1. Zahwa Aliah Jasmien
2. Indah Guretno Dwi Margiani
3. Namira Maradanti
4. Chelsa Nurtomo Berliana
5. Geofany Eka Chayaningtyas
6. Rika Dwi Latri
7. Pascalina Mahuze
8. Kadek Diva Yanti Putri Ardiantana
9. Ersandrina Devega Salsabila
10. Mediol Stiovanny Yoku
11. Naisya Pratama Putri
12. Syelomitha Afrilaliza Wongkar
13. Megawati Hangestri Pertiwi
14. Khanza Putri Yansi Ganeshtri
15. Arneta Putri Amelian
16. Yolana Bheta Pengestika
17. Ajeng Nur Cahaya
18. Junaida Santi
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.