Kabarmancing.com, Kunciran, Tangerang – Dikenal dengan nama Juragan Sunda di kolam pemancingan, beliau dulunya tidak suka melihat orang yang mancing. Baginya kala itu mancing membosankan orang yang tidak punya pekerjaan alias pengangguran.
Itulah yang ada di benak seorang Juragan Sunda saat ia masih muda dan berprasangka negatif terhadap mancing. Itu cerita dulu, bagaimana dengan sekarang apakah beliau masih ngga suka dengan mancing atau sudah merasakan bagaimana nikmatnya mancing itu?
Ceritanya, di tahun 2007 beliau diajak mancing oleh rekannya yang maniak mancing. Seiring berjalannya waktu, ikutlah Juragan Sunda atas ajakan temannya itu. Sesampainya di lokasi ia hanya melihat orang lagi pada mancing, kemudian ia pun ingin mencoba untuk tahu lebih jauh dimana sih kenikmatan mancing itu. Ia mulai coba-coba pegang joran, melempar umpan dan duduk manis di lapak sambil menunggu umpan disambar.
Asep Jatnika a.k.a Juragan Sunda
Yang terjadi selanjutnya adalah saat umpan beliau disambar ikan, sejak itulah Juragan Sunda jadi tahu arti nikmatnya mancing. Selanjutnya, lambat laun kegiatan mancing mulai ia jalani serius dan mencari tahu info lokasi pemancingan dan mendatanginya, sampai sekarang sudah puluhan pemancingan yang dikunjungi untuk menyalurkan hobinya tersebut.
“Awalnya diajak teman lalu coba-coba mancing dan ternyata kenikmatan mancing itu boleh juga. Sampai sekarang saya masih tetap mancing. Namun saya sempat berhenti mancing di tahun 2011 dengan alasan berhenti karena joran hilang dan aktif lagi di 2018,” kenang beliau sembari tertawa kepada kabarmancing.com saat ditemui di pemancingan di kawasan Tangerang.
Itulah cerita awal mula Asep Jatnika nama asli beliau di tahun 2007 silam mulai kenal dunia permancingan, padahal dulunya beliau tidak suka sama kegiatan mancing memancing. Kini apa yang dulu tidak ia suka berbalik menjadi suka dan bisa dikatakan hobi yang bisa membuat hatinya tenang, damai saat berada dan berlaga di kolam pancing.
“Mancing itu bagi saya bisa membuat suasana hati menjadi tenang apalagi saat umpan dimakan ikan rasanya luar biasa sekali. Manfaat mancing itu bisa menjadi ajang silaturahmi dan jadi banyak saudara serta menjadi net working yang bisa bermanfaat,” imbuhnya.
Saking sukanya, kini Juragan Sunda sudah menjadi maniak mancing yang bisa menghabiskan waktu untuk mancing di berbagai lokasi. Hasilnya, beragam prestasi ia toreh begitu juga umpan yang ia gunakan awalnya mencoba dari berbagai macam umpan kini ia sudah punya racikan sendiri yang bisa membuatnya berhasil naik podium di berbagai event-event mancing dengan memperoleh hadiah uang bahkan di tahun 2025 ia berhasil meraih Juara Induk 1 berhadiah mobil.
Ketika berbincang dan menemuinya saat ia mengikuti lomba mancing, beliau sedang istirahat dan makan siang di kantin Pemancingan Jamal Jaya, Kunciran, Tangerang, sembari menceritakan perjalanan mancing beliau.
Baginya kegiatan mancing itu ia lakoni sendiri kemana pun ia suka tanpa ada batas, aturan dari manapun. “Saya mancing sudah kemana-mana sendiri aja tidak ikut komunitas mancing, saya bebas aja mau mancing kemana saja sesuai dengan keinginan hati saya, disinilah saya menemukan mancing tanpa batas itu bagi saya nikmat sekali, mancing itu hiburan paling berkesan apalagi keluarga saya ikut mendukung,” lanjutnya.
Itulah cerita Juragan Sunda dengan penampilan sederhana, seadanya dan enak diajak bicara, banyak hal-hal yang tidak diketahui jadi tahu khususnya tentang mancing. Jelang sore usai lomba kami berpisah dan beliau pamit pulang dan langsung menuju parkiran kendaraan. Itulah awal perjumpaan kabarmancing.com dengan maniak mancing tanpa batas Juragan Sunda yang kerap menoreh prestasi dari hobinya memancing.(rambe/foto dok:kabarmancing.com)
