Band dance punk asal Tangerang Selatan, Hot Mess Morning Club resmi merilis karya perdana berupa maxi-single berjudul Something To Do With Pop (29/08). Berisi “Hot Stuff” dan “Copy”, maxi-single ini menjadi langkah awal perjalanan Farhan Muhammad pada gitar/vokal, Kamila Azzahra (gitar, vokal), Patricia Cecilia (bas, vokal), dan Shira Sampurna (synthesizer, vokal).
Menurut Farhan, proses penggarapan karya ini justru dimulai tanpa ekspektasi besar. Dari spontanitas tersebut, muncul ide-ide segar seperti riff gitar di “Hot Stuff” dan bassline “Copy” yang tercipta secara spontan saat jamming.
“Kami mulai dengan zero expectation banget. Gak punya bayangan mau kayak apa, kecuali lagu-lagu yang sering kami dengar bareng dan bikin kami semangat,” kata Farhan saat dihubungi Pophariini (23/10).
Ia melanjutkan, setiap kali salah satu anggota Hot Mess Morning Club punya ide untuk membuat lagu-lagu, yang lain langsung menyambut dan merangkainya bersama. Hal ini Farhan maklumi karena memang pengalaman estetis dan referensi tiap anggota memiliki kemiripan.
Tak hanya musik, semangat kolaborasi juga terasa sisi visualnya. Hot Mess Morning Club menggandeng banyak teman dekat untuk proses kreatifnya dari Emmalou Hale sebagai pendesain kostum, 6rutal6rat yang menjadi muse bernama Poppy, hingga Jordan Austin Lee yang menangani artwork dengan hasil foto yang disebut Farhan sebagai “gila banget”.
“Dari proses buat artwork album pun kami juga bisa bikin canvas dan lyrics video. Jadi prosesnya bukan cuma soal bikin musik atau visual, tapi juga kolaborasi. Komunikasi, saling ngerti, dan saling ngedukung satu sama lain,” ungkap Farhan.
Bagi Patricia, musik menjadi ruang bebas untuk berekspresi dan berbagi keresahan. Sebuah tempat untuk kejujuran, perasaan marah, lega, dan kebahagiaan.
“Kadang yang kami tulis atau mainkan itu bukan cuma tentang perasaan pribadi, tapi juga refleksi dari apa yang lagi terjadi di sekitar kami,” jelas Patricia.
Ia juga menambahkan, hubungan yang terbentuk dari proses bermusik ini jauh melampaui karya. Hal-hal seperti koneksi, relasi, bahkan keluarga baru adalah unsur yang tak kalah berharga bagi Patricia.
“Itu hal yang paling berharga sih, ketika karya kami bisa nyentuh orang lain dan bikin mereka ngerasa gak sendirian,” tegasnya.
Meski masih awal karier, Hot Mess Morning Club sudah sempat merasakan atmosfer gigs yang berkesan. “Kami dulu banget pernah main di Elang Terbang, dan kalau bisa sih pengin banget main di sana lagi. Panggungnya intimate banget, gak ada jarak antara performer sama penonton. Rasanya kayak semua orang di sana beneran ngedengerin dan ngerasain bareng,” kenang Sampurna.
Sementara Kamila berharap agar ekosistem musik di kotanya bisa lebih suportif dan berkelanjutan. “Harapannya, semoga semua pelaku musik bisa lebih saling menghargai dan ngebangun ekosistem yang sehat, supaya musisi bisa benar-benar hidup dari karya dan kegiatannya,” ujarnya.
Melalui Something To Do With Pop, Hot Mess Morning Club memperkenalkan diri dengan percaya diri, menghadirkan musik yang bukan cuma seru untuk didengar, tapi juga jujur, hangat, dan dibangun dari semangat kolektif. Sebuah awal yang menjanjikan dari band yang tau betul cara bersenang-senang sekaligus berkata apa adanya.