1. News
  2. Berita
  3. Dukungan Penuh Kemenbud: Sosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kerja UNESCO, Kibarkan Simbol Bangsa

Dukungan Penuh Kemenbud: Sosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kerja UNESCO, Kibarkan Simbol Bangsa

dukungan-penuh-kemenbud:-sosialisasikan-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-kerja-unesco,-kibarkan-simbol-bangsa
Dukungan Penuh Kemenbud: Sosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kerja UNESCO, Kibarkan Simbol Bangsa

Dukungan Penuh Kemenbud: Sosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kerja UNESCO, Kibarkan Simbol Bangsa


Kementerian Kebudayaan mendukung penuh sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja resmi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Langkah ini dilakukan agar bahasa Indonesia semakin dikenal di kancah global.

Sebelumnya, UNESCO telah menetapkan sepuluh bahasa resmi yang digunakan dalam sidang umum tahun ini, termasuk bahasa Indonesia di dalamnya. Penggunaan bahasa Indonesia tak hanya sebagai alat komunikasi melainkan sebuah simbol dan penghormatan pada bangsa.

“Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa ke-10 di UNESCO, jadi memang harus kita sosialisasikan lebih luas,” ujar Fadli saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Kamis, 11 November 2025.

Fadli mengatakan bahasa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bahasa internasional karena digunakan lebih dari 300 juta orang di berbagai negara.

“Kalau kita lihat di Indonesia, Malaysia, Timor Leste, dan Brunei, itu semua memakai bahasa Indonesia-Melayu sebagai lingua franca,” tambahnya.

Bagian dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo

Fadli menyatakan sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia ini sesuai dengan kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Langkah ini sebagai bagian dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) bidang pendidikan.

Selain itu, pemerintah meluncurkan Gerakan Semesta, sebuah inisiatif yang menekankan pembelajaran mendalam, pengenalan kecerdasan buatan (AI), koding, serta penguatan pendidikan karakter untuk membangun generasi yang berdaya saing global.

Bagi Fadli dengan pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja UNESCO, ada harapan bahwa dunia semakin mengenal nilai-nilai kemanusiaan, kebudayaan, dan keberagaman yang terkandung dalam bahasa nasional tersebut

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Mu’ti menggunakan bahasa Indonesia saat menyampaikan pandangan Indonesia dalam Sidang Umum UNESCO di Paris.

Mu’ti menekankan dalam pidatonya bahwa solusi terhadap tantangan global tidak hanya bergantung pada kekuatan ekonomi, tetapi juga pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

“Pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan tidak boleh ada satu pun yang tertinggal,” ujar Mu’ti dalam pidatonya.

Menjadi kebanggaan bangsa

Direktur Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan mengatakan masuknya bahasa Indonesia ke dalam jajaran bahasa resmi yang digunakan dalam forum internasional UNESCO merupakan kebanggaan bagi negara.

“Bahasa kan salah satu objek pemajuan kebudayaan juga kan dan alhamdulillah sudah diakui sebagai salah satu bahasa resmi di UNESCO. Jadi menurut saya ini kebanggaan bagi kita semua,” katanya lagi.

Restu berharap masyarakat Indonesia kian bangga menggunakan bahwa Indonesia dalam berbagai kesempatan atau forum internasional. Walau, dia juga menyadari beberapa daerah di Indonesia memilih menggunakan bahasa asing sebagai bahasa utama.

Tetapi Restu mengatakan itu dapat menjadi kekuatan bagi generasi muda untuk berkiprah di dunia internasional. Namun demikian, ia juga berharap generasi muda dapat terus memperkuat penggunaan bahasa Indonesia.

“Lestarikan bahasa daerah, perkuat bahasa Indonesia, kuasai bahasa asing. Jadi bahasa daerahnya tetap harus kita jaga, kita lestarikan, karena di situ bayak nilai-nilai yang berkaitan dengan tradisi, juga sebagai kebanggaan daerah juga,” jelasnya.

Sebelumnya, UNESCO telah menetapkan sepuluh bahasa resmi yang digunakan dalam sidang umum tahun ini, termasuk bahasa Indonesia di dalamnya.

Penggunaan bahasa Indonesia tak hanya sebagai alat komunikasi melainkan sebuah simbol dan penghormatan pada bangsa.

Adapun berdasarkan, prosedur aturan, terdapat dua kategori bahasa yang digunakan yakni bahasa resmi yang dan bahasa kerja.

Bahasa resmi merupakan bahasa yang digunakan untuk komunikasi penerjemah dokumen resmi seperti amandemen, konstitusi, resolusi dan laporan hasil sidang. Sementara bahasa kerja digunakan selama sesi debat, interpretasi simultan dan penyusunan dokumen harian selama sidang.

Adapun bahasa Indonesia masuk dalam daftar bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO 2025 bersama sembilan bahasa lain yakni, Arab, Mandarin, Inggris, Prancis, Hindi, Italia, Portugis, Rusia dan Spanyol.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Dukungan Penuh Kemenbud: Sosialisasikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kerja UNESCO, Kibarkan Simbol Bangsa
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us