1. News
  2. Kombitainment
  3. Ulasan Album Mini The Lantis Cara Mencintai: Siasat Merawat Duka

Ulasan Album Mini The Lantis Cara Mencintai: Siasat Merawat Duka

ulasan-album-mini-the-lantis-cara-mencintai:-siasat-merawat-duka
Ulasan Album Mini The Lantis Cara Mencintai: Siasat Merawat Duka

Berbeda dari fase awal perjalanan mereka yang lebih identik dengan keriangan pop-retro ringan, album mini Cara Mencintai ini hadir sebagai momen kedewasaan. The Lantis adalah Giri Virandi, Ravi Rinaldy, dan Risyad Fabrian mempersembahkan lagu berjudul sama “Cara Mencintai”, “Teruntuk Dirimu”, “Ambang Rindu”, “Bunga Maaf”, dan “Bila” masuk ke daftar album tersebut. 

Tidak hanya menandai 5 tahun perjalanan, tetapi album menunjukkan kini mereka mulai memikirkan ulang cara bercerita lewat album mini, bukan album penuh seperti tahun lalu dan 2021.

Justru hanya dengan lima lagu, The Lantis menegaskan sisi-sisi yang lebih emosional. Mencintai bukan hanya soal kebahagiaan, namun duka, kehilangan, dan penerimaan. Narasi ini terasa menjadi langkah yang matang untuk sebuah band yang sebelumnya dikenal lewat pop-retro manis dan mudah viral.

Menurut saya, album Cara Mencintai seolah merepresentasikan The five stages of grief, yakni denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (tawar-menawar), depression (kesedihan/kehilangan), dan acceptance (penerimaan). Dari lagu pembuka “Cara Mencintai” hingga penutup “Bila”, pendengar diajak menyusuri kisah cinta yang tak semata romantika yang manis, tapi juga perih dan realistis.

Secara musikal, langkah maju The Lantis cukup terasa. Aransemen terdengar lebih rapi, matang, dan berani mengeksplorasi instrumen tanpa sekadar mengulang formula retro sebelumnya. Vokal dan melodi tetap catchy, dan sekarang ada momen-momen yang sengaja dilambatkan untuk memberi ruang emosional yang lebih dalam.

Ketika mendengarkan album pertama kali, hal yang menarik adalah lirik yang tertulis dalam album tak hanya bicara soal jatuh cinta atau patah hati, namun bagaimana sebenarnya cara mencintai ketika hidup sedang turun-naik. Saat kehilangan datang, penyesalan mengekor, akhirnya seseorang memilih untuk menerima.

Secara aura, album ini ibarat renungan malam yang menenangkan setelah melewati hari panjang. Ada sebuah kedewasaan yang menyelinap lewat komposisi dan lirik. Bukan hanya memikirkan “cintamu padaku”, melainkan “apa yang terjadi setelah kita mencintai, dan ketika kita dilepaskan”.

Berbicara produksi, karya ini terdengar lebih bersih menjadikan suara retro mereka segar, bukan imitasi masa lalu. Meski begitu, Cara Mencintai masih terasa bermain di wilayah aman. Beberapa hook dan melodi terdengar familiar, dan bagi pendengar yang mengharapkan loncatan musikal yang radikal, eksplorasi The Lantis mungkin masih terhitung konservatif.

Dapat saya simpulkan Cara Mencintai adalah album yang membuktikan mereka tidak hanya berbicara soal cinta dalam arti romantis saja, tetapi duka, kehilangan, dan akhirnya menciptakan kedamaian hati. Bagi yang pernah mencintai, patah hati, atau sedang belajar menerima, karya ini adalah refleksi yang lembut dan tidak lemah.

Sebagai penulis, saya merasa album ini punya nilai tersendiri. Bukan sekadar produk konsumsi cepat, tetapi ruang kecil untuk meresapi. Era di mana personalisasi konten makin dominan, karya yang seperti ini menjadi bukti bahwa musik lokal masih mampu berbicara intim dan personal.

Kalau kalian cari materi musik yang bisa menemani malam atau memberi latar bagi mood merenung atau berdamai dengan diri sendiri, maka Cara Mencintai layak masuk daftar putar.

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Ulasan Album Mini The Lantis Cara Mencintai: Siasat Merawat Duka
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us