
The History of Java merupakan salah satu karya kolonial paling berpengaruh yang ditulis oleh Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Inggris di Jawa pada periode 1811–1816. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1817 di London, buku ini mendokumentasikan secara mendalam kehidupan, budaya, bahasa, pertanian, hingga sistem kepercayaan masyarakat Jawa pada awal abad ke-19. Hingga kini, The History of Java masih menjadi rujukan penting dalam studi sejarah dan etnografi Asia Tenggara.
Latar Belakang Penulisan The History of Java
Raffles dikenal sebagai administrator kolonial yang memiliki minat besar terhadap ilmu pengetahuan. Selama bertugas di Hindia Belanda, ia aktif mengumpulkan data etnografi, manuskrip kuno, serta melakukan observasi langsung terhadap kehidupan masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatra.
Di tengah ketegangan geopolitik seperti Perang Napoleon di Eropa dan konflik dengan Kesultanan Yogyakarta, Raffles memilih tinggal di Buitenzorg (sekarang Bogor), bersama istrinya, Olivia Marianne Raffles. Dari sanalah ia mulai menyusun The History of Java dengan bantuan staf riset dan catatan lapangan pribadinya.
Isi Buku The History of Java
Buku The History of Java terdiri atas dua jilid, dengan total 11 bab dan lebih dari 700 halaman. Jilid pertama memuat tujuh bab awal, sementara jilid kedua mencakup empat bab lanjutan serta sejumlah ilustrasi etnografi dan peta kuno yang memperkaya isi buku. Topik-topik yang dibahas mencakup:
-
Bab 1: Kondisi Geografis Pulau Jawa
-
Bab 2: Asal Mula Penduduk Asli Jawa
-
Bab 3: Sistem Pertanian dan Tanah
-
Bab 4: Industri dan Kerajinan Lokal
Bab 5: Jaringan Perdagangan dan Ekonomi
Bab 6: Karakter dan Etos Sosial Masyarakat Jawa
Bab 7: Adat dan Tradisi Sehari-hari
Bab 8: Bahasa dan Kesusastraan
Bab 9: Sistem Kepercayaan dan Agama
Bab 10: Sejarah Awal Penyebaran Islam
Bab 11: Islam dan Masuknya Inggris ke Jawa
Dalam beberapa bab, Raffles juga mengangkat praktik budaya seperti upacara kelahiran, pernikahan, dan kematian. Ia mengamati bagaimana tarian tradisional dan pertunjukan wayang memainkan peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa.
Pandangan Raffles terhadap Masyarakat Jawa
Salah satu hal menarik dari The History of Java adalah sudut pandang Raffles yang berbeda dari pandangan kolonial Belanda. Ia menolak stereotip bahwa orang Jawa bersifat malas atau licik. Sebaliknya, Raffles menggambarkan masyarakat Jawa sebagai sosok yang dermawan, ramah, patuh, dan penuh kasih sayang—selama mereka tidak tertindas. Ia bahkan menilai bahwa ketulusan dan kejujuran adalah karakter utama dalam hubungan sosial orang Jawa.
Kritik dan Relevansi Buku di Era Modern
Meskipun The History of Java sering disebut sebagai karya ilmiah penting, beberapa akademisi modern mengkritik adanya bias kolonial dalam narasi Raffles. Sebagai seorang administrator Inggris, ia tentu membawa kepentingan politik tertentu dalam tulisannya. Namun, sebagai dokumen sejarah, buku ini tetap memiliki nilai besar dalam merekonstruksi dinamika budaya Jawa pada masa peralihan kekuasaan kolonial.
Hingga kini, The History of Java telah dicetak ulang dalam berbagai edisi dan digunakan sebagai bahan kajian di universitas-universitas besar dunia. Buku ini tidak hanya merekam wajah Jawa di masa lalu, tetapi juga menjadi saksi bagaimana pengetahuan dan kekuasaan saling berkelindan dalam konteks kolonialisme.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.
Tim Editor