Tali temali merupakan istilah umum yang merujuk kepada keterampilan atau seni membuat simpul dan ikatan tali. Materi tali temali identik dengan kegiatan pramuka karena diajarkan pada saat masih sekolah. Tali temali dalam Pramuka sering kali digunakan dalam beragam kegiatan dan profesi, termasuk pendakian, pelayaran, konstruksi, dan aktivitas luar ruangan lainnya.
Keterampilan ini bisa sangat berguna dalam situasi-situasi darurat contohnya pada kegiatan alam untuk membuat tandu darurat, membuat simpul tali ketika membangun shelter atau flysheet, bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun bisa dimanfaatkan.
Beberapa contoh simpul atau tali temali yang umum digunakan antara lain simpul ikatan dasar seperti simpul mati, simpul anyam, simpul hidup, simpul pangkal dan banyak lagi. Setiap simpul memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Dibawah ini akan saya jelaskan 15 jenis simpul tali temali beserta fungsinya.
1. Simpul Hidup (Overhand Knot)
Simpul ini umumnya digunakan sebagai simpul dasar untuk mencegah tali agar tidak longgar. Overhand knot juga sering digunakan sebagai simpul awal untuk membuat simpul-simpul lain yang lebih kompleks. Sebagai contoh, simpul ini dapat menjadi langkah awal dalam pembuatan bowline knot.
2. Simpul Mati (Reef Knot)
Simpul mati biasa digunakan untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya atau sejenis. Mengapa demikian? Karena simpul ini memiliki sifat yang tidak stabil jika digunakan untuk mengikat dua tali yang berbeda diameter atau material. Pada praktek di lapangan, jenis simpul ini bisa digunakan saat mendirikan tenda atau mengikat peralatan mendaki.
3. Simpul Erat (Sheepshank)
Simpul erat merupakan teknik simpul tali yang diciptakan untuk mengurangi panjang tali tanpa memotong atau mengikat simpul secara permanen. Simpul ini terdiri dari tiga lingkaran atau simpul yang ditarik keras sampai membentuk huruf “U”.
4. Simpul Anyam (Sheet Bend)
Fungsi utama simpul ini adalah untuk menggabungkan dua tali dengan diameter atau jenis tali yang berbeda. Teknik tersebut sangat berguna ketika sobat dihadapkan pada situasi di mana kamu memiliki tali yang berbeda ukuran atau jenis, dan perlu menggabungkannya untuk membentuk tali yang lebih panjang atau untuk tujuan tertentu. Akan tetapi teknik ini baiknya digunakan pada tali yang kering.
5. Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)
Fungsi tali temali tipe anyam berganda merupakan variasi dari simpul anyam (sheet bend) yang digunakan untuk mengikat dua tali bersama-sama, terutama ketika tali yang akan diikat memiliki diameter atau bahan yang berbeda. Hanya saja double sheet bend dirancang untuk memberikan keamanan dan kestabilan ekstra daripada sheet bend biasa apalagi ketika kondisi tali dalam keadaan basah. Simpul ini juga dikenal dengan sebutan “becket bend.”
6. Teknik Simpul Tiang (Bowline Knot)
Bowline knot adalah simpul tali yang membentuk lingkaran tetap di salah satu ujung tali, sementara ujung lainnya dapat digunakan untuk membuat loop yang tidak akan menyusut atau longgar bahkan saat diberi beban. Tipe simpul ini dapat digunakan untuk mengikat suatu benda, seperti tiang atau tongkat yang akan berguna ketika sobat sedang melakukan kegiatan perkemahan atau pendakian.
Selain itu, simpul ini juga berfungsi untuk mengikat leher binatang ternak agar tidak terjerat dan masih dapat bergerak secara bebas.
7. Simpul Tiang Berganda (Bowline on a Bight)
Simpul tali tiang berganda memiliki fungsi untuk mengangkat benda atau manusia. Dalam situasi darurat yang membutuhkan evakuasi atau pertolongan, sobat bisa membuat simpul jenis ini untuk menarik manusia dari atas atau sebaliknya.
8. Simpul Jangkar (Cow Hitch)
Simpul jangkar sangat berguna dalam kegiatan pionering, fungsi tali temali simpul jangkar ini salah satunya dapat digunakan untuk membuat tandu. Skill ini tentu saja sangat berguna ketika terjadi kondisi darurat di alam bebas dan tim kamu perlu tools pengangkut untuk evakuasi korban.
Baca juga: Survival adalah Cara Berpikir, Bukan Hanya Bertahan
9. Simpul Kembar (Fisherman’s Knot)
Simpul kembar atau simpul nelayan juga dikenal sebagai Englishman’s bend atau water knot yakni simpul tali yang digunakan untuk mengikat dua ujung tali yang sejenis meskipun dalam keadaan basah.
Simpul ini dapat digunakan dalam aktivitas seperti memancing, memanjat, atau untuk menggabungkan dua tali yang memiliki diameter yang sama. Fisherman’s knot dikenal karena kemudahan pembuatannya dan memiliki kekuatan yang baik ketika menahan beban.
10. Simpul Kembar Berganda (Double Fisherman’s Bend)
Simpul kembar berganda digunakan untuk mengaitkan atau menggabungkan dua tali dengan diameter yang sama. Keunikan simpul ini melibatkan dua lilitan di setiap tali, memberikan keamanan ekstra dan mencegah simpul ini melonggar.
Dalam kegiatan pendakian atau mountaineering, simpul kembar berganda dapat digunakan untuk menyusun tali pengaman atau tali panjat yang kemudian diikatkan pada harness. Simpul ini juga dapat digunakan pada sistem prusik atau ascender untuk menambahkan atau mengganti tali pada peralatan keamanan.
11. Simpul Pangkal (Clove Hitch)
Simpul pangkal merupakan simpul yang digunakan untuk mengikat tali pada tongkat, tiang atau objek yang lainnya. Pembuatan simpul ini terlihat mudah, cepat, dan sederhana. Clove hitch sering digunakan dalam kegiatan outdoor, camping, pendakian, atau bahkan di bidang maritim.
Clove hitch dapat digunakan untuk mengaitkan tali tenda, flysheet pada tiang atau pohon. Selain itu sobat bisa memanfaatkan simpul ini untuk membuat jemuran saat berkemah. Simpul ini memberikan keamanan dan kemudahan dalam mengatur atau membongkar karena mudah dilepaskan setelah digunakan.
12. Simpul Ujung Tali
Simpul ini biasanya dimanfaatkan untuk merapikan ujung pintalan tali agar tidak terlepas, contohnya merapikan tali pada tiang bendera agar tidak terurai.
13. Simpul Laso (Honda Knot)
Simpul laso dapat digunakan ketika mengikat hewan contohnya cowboy yang menjerat hewan ternak yang mencoba kabur dari kawanannya.
14. Simpul Tarik (Quick-release Knot)
Simpul tarik merupakan salah satu simpul yang dirancang untuk dapat dilepaskan dengan cepat dan mudah, simpul ini sangat berguna dalam situasi darurat.
Keunikan simpul tarik terletak pada kemampuan untuk melepaskan simpul dengan satu gerakan atau tarikan tali tertentu, jadi sobat tidak memerlukan waktu atau usaha yang keras. Contoh penggunaannya misal ketika kamu akan menuruni tebing atau pohon.
15. Simpul Ikatan Palang (Square Lashing)
Simpul ikat palang adalah teknik pengikatan yang digunakan untuk mengikat dua tiang atau batang kayu secara bersilangan, membentuk sudut kanan atau persegi. Teknik ini sering digunakan dalam kegiatan pramuka, kegiatan outdoor, atau kegiatan survival untuk membangun kerangka sederhana, seperti meja lapangan, kursi sederhana, atau struktur lainnya.
Nah! gimana sob? sudah ada pencerahan lagi kan mengenai macam-macam tali temali beserta fungsi-fungsinya. Sesekali silahkan dicoba saat melakukan aktivitas berkemah, misalnya penggunaan tali temali untuk set up camp area, flysheet, buat tali jemuran, tiang bendera atau tiang untuk menggantung tools memasak. Selamat mencoba!