Slot Dana, Beerslot365, Slot Mahjong Slot Qris Beerslot365, Mahjong Ways, Slot Qris, sabung ayam online sv388, Beerslot365.
Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 2 : Mendunia karena Terbiasa – KOMBI.ID
  1. News
  2. Adventure
  3. Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 2 : Mendunia karena Terbiasa

Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 2 : Mendunia karena Terbiasa

lensa,-tawa-dan-air-mata,-bagian-2-:-mendunia-karena-terbiasa
Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 2 : Mendunia karena Terbiasa

Caption foto : Oonk Madourart bersama model dalam satu sesi pemotretan. (WARTAPALA INDONESIA / IG oonkmadourart).

WartapalaIndonesia.com, PROFIL – Pergi keliling dunia tentu saja menjadi cita-cita kebanyakan petualang. Apalagi, keliling dunia sembari membawa misi kemanusiaan. Banyak cara pergi ke Roma. Keliling dunia karena terbiasa. Menuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina. Pepatah kuno yang menjadi pegangan sebagian orang.

Ya. Oonk Madourart yang tadinya pemuda biasa, sempat menjadi primadona karena keahliannya. Menikah pada 2006, sang anak kolong itu dikaruniai momongan pertama pada 2007.

“Pada 2008 awal sempat pulang ke Madura disuruh ayah. Saat itu saya nostalgia sempat bantu paman di studio, editing, manajemen hingga belajar selera pasar,” ucap Oonk saat di Palangka Raya, beberapa waktu lalu.

Meski keahliannya di bidang olah digital dan edit fotografi sudah terasah, namun belum tajam. Ia sembari bekerja di gudang tembakau yang saat itu, salah satunya, kerja sama dengan Bentoel. Tak tanggung-tanggung, ia didapuk sebagai tukang grading alias bertugas memilah tembakau.

“Saat pensiun dari TNI AD, ayah mengisi hari-hari sembari jaga gudang tembakau, saya dikenalkan ke bos dan akrab sama saya. Saya sering dicari bos, apa saja cari saya. Tapi, setahun saja, saya tidak kuat napas,” ungkapnya.

Lantas, ia kembali ke Kota Solo setelah mendapat izin sang ayah. Karirnya mulai bergeser lagi. Ia bertemu teman yang bekerja di srudio. Ia pun gabung. Bekerja benar-benar di bidangnya. Sangat dinikmatinya.

“Ayah wafat 2011,” kisahnya seraya mengatakan, dari berbagai pertemanan, ia mendapat kesempatan tes atau challenge membuat album kolase di Jakarta. Dari 3 peserta pesaingnya merupakan fotografer kenamaan waktu itu, Oonk tercepat dan terbaik.

Buah dari itu, ia jadi second fotografer karena dianggap mampu. Bersama Arya Foto Studio, ia perlahan menerapkan keahliannya sendiri. Kekinian. Digitalisasi. Sesuai selera pasar.

Style saya ubah dan akhirnya mereka yang fotografer senior beberapa sepakat dengan style saya. Apalagi saya aktif di dunia maya, gabung Devian Art, sebuah grup komunitas fotografi Indonesia di facebook 2012, banyak kenalan dari luar negeri,” bebernya.

Caption foto : Oonk Madourart bertopi menghadap lensa. (WARTAPALA INDONESIA / IG oonkmadourart).

Pengalaman pertama bicara di depan publik, ia mendapat kejutan. Ke Jakarta, diundang mengisi private editing class. Tidak diberitahu audiens siapa saja. Alhasil, pertama kali isi materi di hadapan umum, audiens mahasiswa yang notabene kritis, membuat Oonk grogi sampai kebelet buang air besar hingga kencing.

Dari kelas privat seperti itu, ia semakin kerap mengisi seminar, pelatihan untuk perusahaan swasta hingga instansi pemerintahan.

Menapakkan kaki di negara tetangga, Singapura, mengawali karirnya di taraf internasional.

“Ada warga negara USA yang bekerja di Singapura, mengundang saya suruh datang melalui koleganya di Malaysia. Akhirnya terbang pertama kali naik pesawat, Garuda pula, kelas eksekutif, salah kursi,” celetuknya sambal terbahak-bahak.

Namanya semakin terkenal. Kedua kali ke Singapura, mengisi materi tentang hobi dan kegemaran di pemerintahan. Fasilitas kemewahan menjadi pengalaman tersendiri baginya. Apalagi, pemuda desa itu diinapkan di Hotel Mandarin yang notabene standar hotel bintang lima.

“Pemerintah sana (Singapura, Red) ingin memberitahu kepada generasi muda di sana, dari hobi kita bisa menghasilkan uang,” tuturnya.

Pada 2014, dari berbagai negara, yang sangat berkesan salah satunya Korea Selatan. Kenapa? Karena Oonk membawa misi kedutaan.

Bicara di depan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Korsel, tak hanya tentang teknis edit foto yang menjadi dasar. Melainkan, memberi support dan berbagi semangat mendirikan usaha berawal dari hobi, menciptakan lapangan kerja dari fotografi dan sejenisnya.

“Banyak WNI di sana bikin komunitas foto dan usaha fotografi, bahkan acaranya di Kampus Yeungnam University 1947 di Busan dan Daegu,” kenangnya penuh semangat.

Keliling dunia karena terbiasa, menjadi istilah lazim baginya. Oonk muda di puncak karir. Mainannya ke luar negeri. Dambaan.

Cina, Jepang, Hongkong dan lainnya, ia tetap membawa misi serupa. Menularkan semangat membuka lapangan kerja di tanah air, kepada para pekerja Indonesia di luar negeri.

Malaysia, bisa seminggu 4 sampai 6 kali. Bahkan, Oonk dianggap punya rumah di sana dan menjadi warga negara tetangga.

“Salah satu budaya di Malaysia, ketika kamu ajak saya ke Malaysia, dan ketika saya di Malaysia, temenmu ingin mengundang saya, saya harus kembali dan berangkat lagi dari Indonesia ke Malaysia, padahal saat itu saya di Malaysia,” katanya.

Caption foto : Oonk Madourart membagikan ilmu foto yang dikuasainya hingga ke luar negeri. (WARTAPALA INDONESIA / IG oonkmadourart).

Kebiasaan keliling dunia membawa misi kedutaan, akhirnya terbiasa berbicara dengan orang dengan menularkan semangat, sharing, dan bagaimana menciptakan lapangan kerja dari hobi. Pun demikian, akhirnya, ia memilih fokus ke Indonesia, meski ada beberapa undangan dari luar negeri.

Bak firasat dari Sang Pencipta, ujian datang ketika Oonk focus berkara di Indonesia. Sang anak sakit cancer. Perawatan memakan biaya sangat besar. Tabungannya terkuras habis.

“Saya bilang saya hanya makan dari tabungan karena saya tidak focus kerja dan harus jaga anak sakit. Ada saja yang menganggap saya lebay karena bilang tabungan habis,” bebernya dengan ekspresi campur aduk antara sedih dan penuh heran.

Demi si buah hati. Mobil melayang. Rumah belum sempat selesai pun terjual. Oonk kembali ke titik nol. Sudah jatuh ketimpa tangga. Ujian belum terhenti. Masih ada lagi. (TAV/bersambung)

Kontributor || Trahiyang Alba Vivakananda
Editor || Danang Arganata, WI 200050

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 2 : Mendunia karena Terbiasa
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us