Caption foto: Acara rutinan Dharma Wanita Persatuan BPBD DIY kali ini mengundang Sekolah Air Hujan Banyu Bening (WARTAPALAINDONESIA/BPBD DIY)
Wartapalaindonesia.com, YOGYAKARTA – Dharma Wanita Persatuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat, 31 Mei 2024 mengundang Sekolah Air Hujan Banyu Bening, Sleman, Yogyakarta.
Hadir dalam kegiatan rutin dua bulanan itu Sri Wahyuningsih, Kepala Sekolah Air Hujan Banyu Bening. Sri memberikan sosialisasi memanen air hujan sebagai antisipasi kelangkaan air di musim kemarau sebagai mitigasi agar kedepan mandiri dan tangguh.
Dalam hal ini, peran ibu-ibu dharma wanita penting untuk PRB (Pengurangan Resiko Bencana) di keluarga, sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing, serta untuk menjadi teladan an di lingkungan masyarakat luas.
Sekretaris BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sumartiningsih mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagaimana slogan Ibu Dharma Wanita: Tangguh, Siap, Selamat.
“Harapan besar buat bidang RR (Rehabilitasi dan Rekonstruksi) di Ketuai oleh R. Tito Asung Kumoro Wicaksono, S. T., M. Eng mengadakan pertemuan ini agar kedepan untuk lebih banyak yang hadir agar agenda-agenda selanjutnya yg menghadirkan narasumber yang lain di bidang ilmu yang lain juga, ” ucap Sumartiningsih.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan BPBD DIY, Sri Yudawaty Noviar Ahmad menambahkan harapan untuk ibu-ibu dharma wanita bisa menyimak dan memahami materi yang di sampaikan narasumber terkait manfaat Air Hujan.
“Menjemput ilmu harus disertai dengan niat bukan sekedar datang absensi saja agar tidak sia-sia. Karena air adalah peran penting bagi kehidupan, tidak ada air tidak ada kehidupan,” tegasnya.
Baginya, dalam konsep 5M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri) konsep air hujan yang sering disampaikan oleh Narasumber Sri Wahyuningsih, ternyata tidak mudah dilakukan jika tidak disertai dengan niat, konsistensi, konsekuensi, dan tanggung jawab.
“Sebab di lingkungan sekitar kita banyak air-air yang dijual dan masih bisa beli. Dalam hal ini peran ibu-ibu sangat berperan untuk merubah agar tidak selalu instan, dari konsep 5M di atas akan bisa mengurangi anggaran pengeluaran akan air,” tambahnya.
Sekolah Air Hujan Banyu Bening mempunyai visi dan misi: 1) mengelola air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 2) mengubah cara pandang masyarakat terhadap air hujan, dan 3) membangun kemandirian masyarakat untuk mendapatkan air yang sehat, bersih, dan produktif menuju ketangguhan.
“Sangat diharapkan ibu-ibu menjadi guru di dalam keluarga untuk memberi teladan bahwa air yang ditampungnya bersih, dan baik-baik saja untuk mengganti air yang selama ini dikonsumsinya. Maka, musim hujan yang akan datang sudah bermitigasi mandiri, dan menjadi ibu-ibu yang tangguh,” tandasnya. (sev/dan)
Kontributor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009
Editor || Danang Arganata, WI 200050
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)