Gunung Gede merupakan salah satu destinasi pendakian yang cukup sering saya datangi selain Gunung Prau di Wonosobo. Kedua gunung tersebut juga sering dijuluki “gunung pasar” karena banyaknya peminat yang melakukan pendakian kesana.
Pada artikel kali ini saya akan membahas secara detail pengalaman mendaki terakhir saya ke Gunung Gede via Putri bersama teman-teman content creator Jejak Backpacker, serta Chintya Tengens seorang traveler yang juga pernah menjadi host program televisi Jejak Petualang.
Gunung Gede menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki khususnya di wilayah Jabodetabek. Sesekali sobat harus coba melakukan pendakian ke gunung yang masuk kedalam kawasa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersebut. Berikut saya spill keunggulan dan kekurangan mendaki lewat jalur Putri.
- Rute menuju basecamp cukup mudah
- Banyak pilihan fasilitas basecamp
- Jalur terdekat ke Alun-alun Surya Kencana
- Lokasi camp sangat luas di Alun-alun Surya Kencana
- Summit attack dari Surya Kencana terbilang dekat
- Terdapat mata air di Alun-alun Surya Kencana Barat
- Rute menuju basecamp merupakan jalur rawan macet (Puncak Bogor)
- Masih terdapat pungli di jalan dekat dengan basecamp terutama malam hari
- Jalur lebih menanjak daripada jalur Cibodas
- Kadang macet di jalur pendakian ketika weekend
Bagaimana Rute Transportasi ke Gunung Gede via Putri?
Well, akses ke jalur pendakian Gunung Gede via Gunung Putri terbilang cukup mudah. Lokasinya berada di wilayah Cianjur tepatnya di Kampung Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Tantangan terbesar rute transportasi menuju Gunung Gede hanyalah kemacetan atau jam buka tutup jalur di Puncak Bogor. Namun akan lebih mudah jika sobat membawa motor menuju kesana karena dengan menggunakan kendaraan roda dua, sobat bisa menyalip dalam kemacetan.
Rute Jakarta – Summarecon Bogor – Cianjur
cek via Google Maps
- Dari Jakarta ambil rute menuju PGC Cililitan
- Masuk ke Jalan Raya Bogor melewati Depok, Cibinong
- Berkendara di Jalan Jakarta-Bogor sampai lampu merah Jambu Dua Plaza
- Belok kiri ke Jalan Achmad Adnawijaya lurus terus sampai melewati Jalan Pandu Raya II dan Jalan Kol Ahmad Syam
- Di ujung Jalan Kol Ahmad Syam belok kiri ke Jalan Sukaraja-Katulampa
- Sobat akan melalui dua bundaran jalan selama di Summarecon Bogor
- Masuk ke Jalan Raya Sukaraja sampai ke Jalan Raya Puncak
- Dari Jalan Raya Puncak terus berkendara sampai ke Jalan Raya Cipanas Cianjur
- Belok kanan ke Jalan Kp Pasir tepatnya di sebrang Alfamart
- Naik ke atas sampai ke Jalan Gunung Putri (lokasi basecamp)
Rute Jakarta – Tajur – Cianjur
cek via Google Maps
- Dari Jakarta ambil rute menuju PGC Cililitan
- Masuk ke Jalan Raya Bogor melewati Depok, Cibinong
- Berkendara di Jalan Jakarta-Bogor sampai lampu merah Jambu Dua Plaza
- Dari lampu merah lurus terus mengikuti Jalan Raya Pajajaran sampai ke Lippo Plaza Ekalokasari
- Dari Lippo Plaza Ekalokasari masuk ke Jalan Raya Bogor – Sukabumi lurus sampai masuk ke Jalan Raya Tajur dan Jalan Ciawi Prapatan (Pasar Ciawi)
- Masuk ke arah Jalan Raya Ciawi – Cianjur sampai ke Puncak Bogor
- Dari Jalan Raya Cipanas, Cianjur belok kanan ke Jalan Kp Pasir tepatnya di sebrang Alfamart
- Naik ke atas sampai ke Jalan Gunung Putri
cek via Google Maps
- Dari Jakarta arahkan kendaraan menuju Tol Jagorawi
- Kemudian masuk ke jalur Jalan Labuan – Cianjur sampai keluar di Pintu Tol Ciawi
- Dari Pintu Tol Ciawi arahkan kendaraan menuju Cisarua sampai ke Jalan Raya Cipanas, Cianjur
- Dari Jalan Raya Cipanas belok kanan ke Jalan Kp Pasir tepatnya di sebrang Alfamart
- Naik ke atas sampai ke Jalan Gunung Putri (parkir mobil sudah banyak tersedia)
Perjalanan menuju lokasi pendakian Gunung Gede via Putri dapat pula ditempuh dengan menggunakan moda transportasi bus umum PO Marita di Terminal Kampung Rambutan. Bus ini melayani rute Jakarta – Cianjur (Pasar Cipanas) via Puncak, tarifnya dikisaran 50 ribuan.
Turun di Pasar Cipanas, sobat harus melanjutkan perjalanan menggunakan angkot berwarna kuning hijau jurusan Cipanas – Pasir Kampung, tarifnya Rp4.000 – Rp.5.000 per orang. Kamu tinggal berhenti ditujuan akhir trayek angkutan tersebut.
Tiba ditujuan akhir angkot ke Pasir Kampung, sobat masih harus melanjutkan perjalanan sejauh 2,5 km untuk sampai ke lokasi pendakian. Ada 4 opsi yang bisa dipilih: Pertama, dengan berjalan kaki. Kedua, carter angkot dengan tarif Rp.50.000 per mobil. Ketiga, sewa ojek dengan tarif dikisaran Rp.20.000. Dan keempat, jika beruntung sobat bisa nebeng mobil angkutan sayur secara gratis.
Yang perlu sobat perhatikan ketika memilih transportasi umum adalah jam operasional angkutan tersebut. Umumnya mereka beroperasi hanya sampai jam 8 atau 9 malam saja.
Daftar Simaksi Gunung Gede via Putri
Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, pendakian Gunung Gede Pangrango hanya bisa dilakukan dengan melakukan booking online melalui website TNGGP. Perlu diingat, Gunung Gede dan Pangrango sering melakukan buka tutup pendakian. Sobat harus memastikan info pendakian terlebih dahulu apakah gunung tersebut tutup atau buka melalui sosial media resmi TNGGP atau melalui website mereka.
Nah untuk urusan persimaksian, sobat bisa mendaftar simaksi dengan 2 cara, pertama pendaftaran mandiri dengan mengisi form booking pendakian Gunung Gede Pangrango via Putri, untuk panduannya sobat bisa baca artikel saya berikut ini: cara booking Gunung Gede.
Kedua, booking melalui pihak pengelola basecamp Gunung Gede via Putri, sobat harus mencari pengelola yang bisa membantu untuk melakukan pendaftaran online pendakian sampai tuntas. Namun untuk cara yang kedua umumnya memiliki biaya yang relatif lebih mahal apalagi jika ditambah dengan bundling paket menginap di basecamp atau bahkan bundling dengan paket pendakian.
Saat itu kami melakukan registrasi pendakian menggunakan cara yang kedua. Bagi sobat yang mau menggunakan service yang kami gunakan, kamu dapat menghubungi nomor WhatsApp berikut ini: 087736116716 a.n Bang Kampak. Silahkan tanyakan langsung biaya per orangnya berapa karena harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Rekomendasi Basecamp Gunung Gede via Putri
Dari sekian banyak basecamp di jalur Gunung Putri, Warung Nasi Hj. Mamduh/Bah Anom merupakan salah satu yang saya rekomendasikan. Kelebihan tempat ini antara lain karena posisinya tepat dipinggir jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat, tempat ini juga sudah memiliki fasilitas parkir motor.

Selain itu area ruangannnya luas dan bersih, sangat nyaman dipakai untuk beristirahat sebelum dan setelah pendakian. Warung Hj Mamduh/Bah Anom juga menyediakan makanan berat, minuman, serta jajanan. Dan yang spesialnya lagi kamar mandi di lokasi tersebut sudah dilengkapi dengan shower air panas.
Review Pendakian Gunung Gede Pangrango via Putri
Seperti biasa, review jalur akan saya jelaskan satu per satu tiap pos. Namun secara umum waktu pendakian sampai ke Alun-alun Surya Kencana membutuhkan waktu 6-7 jam dengan estimasi jarak sampai ke puncak sejauh 8,7 km.
Perjalanan dari basecamp akan melewati kurang lebih 6 pos (belum termasuk shelter bayangan). Rute pendakian ini merupakan yang terpendek di antara tiga jalur yang tersedia dan juga termasuk jalur yang memiliki banyak tanjakan tinggi.
Pos 1 Informasi
Perjalanan dimulai dengan tanjakan yang cukup menguras tenaga. Pos 1 ini jaraknya sekitar 500 – 700 meter dari Warung Abah Anom yang menjadi titik keberangkatan pertama saya dan tim. Beberapa puluh meter pertama sobat akan melalui jalur tanjakan tembok hingga tiba di Pos Simaksi pertama.
Setelah sobat menyelesaikan pemeriksaan simaksi, lanjutkan perjalanan di jalan tanah menanjak serta berbatu yang dikanan kirinya terdapat perkebunan sayur milik warga.
Sekitar 15-30 menit berjalan kamu akan tiba di Pos 1 Pusat Informasi. Pos 1 berada pada ketinggian 1880 mdpl. Disini berkas-berkas kelengkapan simaksi serta jumlah anggota pendakian akan kembali diperiksa. Jadi pastikan sobat sudah memenuhi semua persyaratan pendakian.
Pos 2 Legok Leunca

Perjalanan dilanjut dengan jalur setapak yang cukup datar melewati rute perkebunan. Sampai tiba di ujung jalan, sobat akan kembali menemukan tanjakan tembok kedua yang cukup curam dan melelahkan hingga ke Pos Bayangan Tanah Merah. Ya itung-itung pemanasan dulu sob!
Selanjutnya kamu akan mulai memasuki kawasan hutan yang rimbun serta menanjak terjal sampai ke Information Center. Lokasi ini merupakan pos bayangan yang berada di ketinggian 1.891 mdpl yang dulunya terdapat Gerbang Gunung Gede Pangrango yang sangat ikonik. Namun saat ini gerbang tersebut sudah roboh akibat dari bencana Gempa Cianjur pada November 2022 silam.
Tak berselang lama dari Information Center, sekitar 450 meter atau 5-10 menit berjalan kaki, kita akan tiba di Pos Legok Leunca dengan ketinggian 1993 mdpl atau 1994 mdpl sesuai papan petunjuk jalan yang baru.
Pos 3 Buntut Lutung

Jarak Pos 2 ke Pos 3 cukup panjang dengan tanjakan yang panjang pula, semakin jauh kita berjalan tanjakannya semakin terjal sob, jadi kuat-kuatin fisik dan mental ya 🙂
Satu hal yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan ketika mendaki Gunung Gede Pangrango via Putri adalah tingkat keramaiannya. Banyaknya pendaki dijalur memberikan semangat positif karena kita jadi banyak bertemu orang-orang baru yang sama-sama sedang berjuang menggapai Puncak Gunung Gede.
Namun disisi lain, karena saking crowdednya jalur ini sehingga menyebabkan terjadinya antrian saat dijalur yang menanjak.
Perjalanan menuju ke Pos 3 memakan waktu sekitar 60 – 75 menit. Pos Buntut Lutung berada pada ketinggian 2258 mdpl. Pos ini lazimnya sering digunakan sebagai tempat istirahat makan siang. Gunakan waktu istirahat sebaik mungkin karena jalur selanjutnya semakin membuat kaki dan badan meringis.
Pos 4 Simpang Maleber

Bagi saya, ujian sesungguhnya pendakian Gunung Gede dimulai saat perjalanan menuju ke Pos 4. Menurut info, Pos 3 ke Pos 4 hanya berjarak 800 meter, namun dari 800 meter tersebut di dominasi oleh tanjakan yang terjal. Bisa sobat bayangkan sendiri lah ya, hehehe…
Nah, 500 meter sebelum Simpang Maleber, sobat akan menjumpai Pos Bayangan Lawang Saketeng. Lokasi ini juga menjadi tempat favorit pendaki untuk istirahat sambil makan gorengan hangat yang dijual oleh pedagang dadakan.
Jalur menuju Pos 4 ini memakan waktu yang cukup lama karena banyak tanjakan yang mempertemukan dagu dengan lutut, alias curam. Jika sobat membawa anggota tim yang baru pertama kali naik gunung, harap didampingi dengan seksama, karena ketinggian jalur kadang bisa membuat kaki gemetar apalagi untuk pemula. Pos 4 ini berada pada ketinggian sekitar 2620 – 2627 mdpl.
Pos 5 Alun-Alun Timur
Rute selanjutnya dari Simpang Maleber sampai ke Alun-alun Timur, estimasi jarak tempuh sejauh 1,5 km. Saya rasa ini rute paling lama sejauh pendakian. Banyak faktor yang memperlambat perjalanan, misalnya jalur yang masih terjal, kondisi tenaga yang sudah mulai terkuras, mengantuk, lapar, serta suhu yang sudah mulai terasa semakin dingin.
Disini mental sobat dan tim akan diuji, tapi jalur ini merupakan etape terakhir sebelum sampai ke Padang Edelweis Alun-alun Surya Kencana. Bayangan pemandangan datar yang sangat luas dan indah menjadi motivasi untuk terus melangkah maju.
Pos 5 Alun-alun Timur berada pada ketinggian 2752 mdpl dan merupakan pintu gerbang menuju padang savana serta edelweis yang sangat termahsyur keindahannya.
Detik-detik masuk ke Surya Kencana ibarat sedang berjalan menuju ke Surga setelah susah payah berjalan dari bawah, itu hanya analogi saja ya sob karena saya belum tahu wujud asli Surga seperti apa 🙂
Pos 6 Alun-Alun Barat

Mulai dari Alun-alun Timur sobat bebas pilih mau mendirikan tenda dimana saja (kecuali jika ada papan peringatan dilarang mendirikan tenda). Tapi saya merekomendasikan kamu supaya mendirikan tenda di Alun-alun Barat, mengapa demikian? Berikut alasannya.
Alun-alun Barat hanya berjarak 15 menit berjalan kaki dari Alun-alun timur dengan kontur tanah lapang berbatu. Saya yang tadinya sangat kelelahan jadi segar kembali karena disuguhkan pemandangan indah serta jalur yang datar.
Kemudian di sekitar Alun-alun Barat sobat masih bisa menjumpai mata air yang dapat digunakan untuk keperluan memasak. Alasan selanjutnya yang sangat krusial, lokasi Alun-alun Barat jarak dengan Puncak Gede sudah sangat dekat. Sobat bisa melakukan summit attack esok pagi dengan estimasi waktu sekitar 45 menit saja.
Puncak Gunung Gede
Meskipun jarak dari Alun-alun Barat menuju Puncak Gunung Gede sudah lumayan dekat, tapi jangan menyepelekan medannya ya sob. Summit attack ke puncak di setiap gunung rata-rata menyuguhkan track yang terjal menanjak.
Jika melakukan summit di pagi hari, jangan lupa untuk sarapan terlebih dahulu. Selain itu jangan lupa pula membawa minum dan perbekalan yang cukup untuk isi tenaga.
Dengan ketinggian 2958 mdpl, Puncak Gede menyuguhkan pemandangan yang cantik dengan kepulan asap belerang dari kawahnya. Bersebrangan dengan Gunung Gede tampak jelas gagahnya Gunung Pangrango yang masih masuk kedalam kawasan yang sama yakni di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jika cuaca sedang cerah, sobat juga dapat melihat pemandangan Gunung Salak bahkan Gunung Ciremai.
Pengalaman Menarik Selama Pendakian
Kisah pendakian ke Gunung Gede kali ini kami lakukan di akhir bulan Juli, dimana pada bulan-bulan tersebut sudah mulai masuk musim kemarau. Musim kering memberikan dampak suhu menjadi lebih dingin ketika malam tiba dan hal tersebut saya dan tim rasakan saat itu.
Sepanjang malam saya sering terbangun karena menggigil, padahal layering pakaian sudah tebal dan berlapis-lapis. Tapi tetap saja saya merasa kedinginan, apalagi ketika salah satu anggota tubuh tidak sengaja menyentuh dinding tenda, badan saya langsung gemetar.
Saya pasrah dan berdoa dalam hati sepanjang malam, rupanya suhu malam itu mencapai -2 derajat celsius, kami memprediksi esok pagi Alun-alun Surya Kencana akan dilapisi es.

Dari pengalaman saya tersebut sangat penting bagi semua pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Gede untuk mempersiapkan peralatan pendakian yang memadai sesuai standar.
Saya yang sudah standar saja masih menggigil kedinginan, gimana dengan kamu yang serampangan naik ke gunung dengan peralatan seadanya? Wah bahaya banget deh!
Sobat pasti familiar dengan istilah hipotermia? Hipotermia adalah salah satu penyebab kematian yang sering terjadi di gunung baik di Indonesia bahkan di dunia. Pentingnya memperdalam pengetahuan seputar pendakian agar sobat bisa melakukan pendakian dengan nyaman dan aman sampai kembali pulang ke rumah.