1. News
  2. Adventure
  3. Antisipasi Bencana Kekeringan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening

Antisipasi Bencana Kekeringan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening

antisipasi-bencana-kekeringan,-dinas-lingkungan-hidup-kabupaten-jember-berkunjung-ke-sekolah-air-hujan-banyu-bening
Antisipasi Bencana Kekeringan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening

Caption foto : Founder Sekolah Air Hujan Banyu Bening Sri Wahyuningsih menerima plakat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember. (WARTAPALA INDONESIA / AJ. Purwanto).

WartapalaIndonesia.com, SLEMAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang berlokasi di Tempursari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan berkunjung untuk belajar cara pengelolaan dan pemanfaatan air hujan. Pada 9 Oktober 2024. 

Turut dalam kunjungan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Arif Liyanto, S. T., Evi Eka Nurcahyanti, S. T. sebagai Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan), Nurul Hidayah, S. Pi. (Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda), Dwi Hery Kusuma, S. Hut. (Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda), Mentik Diyah Andayani, S. H. (Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda), Toto Hari Susilo, S. T., M. Si. (Analisis Lingkungan), dan 6 (enam) staf bidang PPKL atas Persetujuan drh. Sugiyarto, S. KH., M. Si (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember).

Kunjungan ini diinisiasi Nurul Hidayah, S. Pi. Dalam sambutannya Nurul bercerita, dia mengenal Sekolah Air Hujan melalui WA Group Sinau Bareng Air Hujan. Tahun 2020. Kala itu dia berdinas di Dinas perikanan. Kini di kunjungan kali keduanya dia tak lagi di Dinas Perikanan, tapi sudah di DLH Kabupaten Jember yang sesuai bidangnya.

Di kesempatan kunjungan DLH bidang PPKL ini, Sri Wahyuningsih menyampaikan konsep 5 M (menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri). Sri Wahyuningsih berharap, konsep 5 M tentang pemanfaatan air hujan dapat dipakai sebagai solusi untuk mengantisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Jember.

Kepada tamunya Sri Wahyuningsih menghimbau, agar tiap pegawai membawa tumbler sebagai penyelesaian sampah dan nilai ekonominya yang selama ini untuk air selalu beli air mineral kemasan.

Untuk diketahui, Iklim di Kabupaten Jember adalah iklim tropis. Angka temperatur berkisar antara 23ºC – 31ºC, dengan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan Agustus. Musim hujan terjadi pada September sampai Januari. Sedangkan curah hujan cukup banyak, berkisar antara 1.969 mm sampai 3.394 mm.

Kabupaten Jember memiliki beberapa sungai, antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang bersumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.

Penggunaan lahan di Kabupaten Jember sebagian besar merupakan kawasan hijau, terdiri hutan, sawah, tegal dan perkebunan. Semua lahan sangat membutuhkan air di musim kemarau, dan saat musim hujan menjadi kekhawatiran adanya banjir yang selalu terjadi di beberapa wilayah. (as).

Kontributor || AJ. Purwanto
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

0
joy
Joy
0
cong_
Cong.
0
loved
Loved
0
surprised
Surprised
0
unliked
Unliked
0
mad
Mad
Antisipasi Bencana Kekeringan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember Berkunjung ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening
Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Login

To enjoy KOMBI.ID privileges, log in or create an account now, and it's completely free!

Follow Us