Caption Foto: Hasil Proses Membatik dan Pewarna Alami Dari Kulit Kayu (WARTAPALAINDONESIA/Fahriansyah)
Wartapalaindonesia.com, DELI SERDANG – Mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia mengikuti program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau biasa dikenal dengan “magang bersertifikat” sebagai pendamping perhutanan sosial pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Salah satu kelompok ditempatkan di KTH Bakti Nyata, Tanjung Rejo, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kelompok tersebut beranggotan mahasiswa yang berasal dari Institut Teknologi Sumatera, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gajah Mada, dan Politeknik Negeri Lampung.
Ada pun kegiatan yang dilakukan antara lain; pembuatan batik yang dikelola oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Srikandi Bakti Nyata yang kemudian dikenal sebagai KUPS Srikandi Bakti Nyata.
Suryaningsih, salah satu anggota KUPS Srikandi mengaku pembuatan batik yang dilakukan oleh KUPS Srikandi Bakti Nyata menggunakan teknik membatik cap.
“Pembuatan teknik cap diakui lebih memudahkan KUPS dalam pembuatan batik. Kalau memakai canting emang lebih bagus, pembuatannya manual tapi kan lebih lama, mangkanya lebih mahal. Kalau yang manual sambungnya saat perbincangan sore hari bersama peserta magang.” ujarnya.
Hal yang membedakan di sini, yaitu pemakaian pewarna alami dari kulit kayu.
Jenis kulit kayu berasal dari berbagai jenis antara lain; Mengkudu, Api-api, Lakum, Tenger. Kulit kayu tersebut di ekstrak dengan cara direbus dan ditunggu beberapa jam hingga airnya berkurang.
“Selanjutnya, kulit kayu dimasukan kedalam jerigen untuk digunakan di hari berikutnya,” tambah Suryaningsih.
KUPS memiliki banyak anggota mulai dari usia 40 tahun ke atas dan tengah mencoba penggunaan media sosial untuk memasarkan produk batik, meski dari sektor tersebut yang dijual masih minim sebab kurangnya familiaritas media sosial ke para anggota.
Suryaningsih berharap dari kegiatan magang pendampingan perhutanan sosial ini maka anggota-anggota KUPS Srikandi bakti nyata nantinya bisa menggunakan media sosial/marketplace guna memasarkan produk-produk yang dibuat.
Selain batik, ada beberapa produk menarik yang di olah oleh KUPS Srikandi Bakti Nyata yaitu: Sirup Mangrove, Kripik Jeruju, Dodol Mangrove. Produk yang dibuat oleh KUPS tersebut adalah hasil pemanfaat Hasil Hutan Bukan Kayu di daerah Kawasan KTH Bakti nyata.
“Bagi siapa saja yang ingin membeli produk-produk olahan KUPS Srikandi Bakti Nyata nantinya dapat di pesan melalui Sosial media/marketplace,” tandasnya. (fah/dan)
Kontributor || Fahriansyah
Editor || Danang Arganata, WI 200050
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)