"Kami memiliki dua oli industri yang berbeda dan perlu menentukan mana yang lebih hemat energi. Data apa yang harus kami kumpulkan? Parameter apa yang dapat membantu menetapkan efisiensi energi?"
Efisiensi energi harus diukur dalam hal pengurangan konsumsi energi. Lebih khusus lagi, hal ini terkait dengan berapa banyak energi yang dikonsumsi mesin untuk beroperasi. Prinsip ini berlaku untuk mesin yang mengubah satu jenis energi seperti kimia atau listrik menjadi energi mekanis, seperti motor listrik dan mesin pembakaran. Prinsip ini juga berlaku untuk mesin yang menyalurkan energi mekanis, seperti gearbox. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat dievaluasi dalam sistem penggerak seperti kombinasi mesin pembakaran dan transmisi.
Energi yang hemat diukur dalam hal penggunaan untuk menggerakkan atau mengoperasikan mesin. Misalnya, untuk mesin pembakaran, pengurangan konsumsi bahan bakar akan diukur. Untuk motor listrik dan/atau gearbox, pengurangan energi listrik (tegangan, arus, dan faktor daya) akan diukur.
Penghematan energi juga dapat diukur secara tidak langsung dengan hanya memverifikasi pengurangan suhu pengoperasian. Ini bisa menjadi metode praktis untuk motor listrik, gearbox, dan blok bantalan. Meskipun kemungkinan tidak akan mengungkapkan jumlah energi yang dihemat, akan ada indikasi yang jelas tentang berkurangnya konsumsi energi.
Misalnya, pabrik semen mampu mencapai penghematan energi ketika memutuskan untuk beralih dari grease mineral dengan pengental litium ke grease sintetis dengan pengentak litium kompleks. Sebelumnya, pabrik melumasi blok bantalan setiap hari, dengan kehilangan grease terus-menerus dan suhu pengoperasian mendekati 80 oC. Setelah penggantian pelumas, interval pelumasan ulang diperpanjang menjadi satu atau dua kali per minggu, dan suhu pengoperasian turun sekitar 20 oC. Meskipun pelumas yang digunakan salah, manfaat dari penggunaan grease yang lebih baik dan lebih efisien terlihat jelas.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Efisiensi Hidrolik
Penting untuk dicatat bahwa kondisi tertentu harus tetap konsisten demi perbandingan. Kondisi ini akan mencakup penggunaan jumlah oli industri yang sama (level oli industri yang sama atau jumlah pelumasan ulang), mengukur peralatan dalam kondisi pengoperasian yang sama (beban dan kecepatan), dan mempertahankan suhu sekitar atau ruangan yang sama. Sebaiknya, instrumen dan metode yang sama juga digunakan untuk mengukur konsumsi energi untuk kedua oli industri. Jika tidak, instrumen yang serupa atau sebanding harus digunakan. Terakhir, pastikan untuk melakukan beberapa pembacaan untuk meminimalkan dampak variasi yang tak terhindarkan.