Mengingat kendaraan yang dibawa saat itu berpenggerak roda depan saja, sedangkan jalan turun ke parkiran mobil cukup curam dan licin, maka kami sepakat untuk parkir diatas, dekat pintu masuk.
Kami memulai perjalanan trekking via Cibuluh diawali dengan menyusuri jalan beton serta jalan makadam. Suasana sejuk dan asri akan menemani langkah kaki para pendaki disepanjang aliran sungai.
Jalur pendakian ini sama dengan jalur menuju ke Gunung Geugeur, jadi sobat jangan heran ketika jelang masuk ke vegetasi hutan dan perkebunan, papan petunjuk yang terlihat hanya Gunung Geugeur.

Buat saya, jalur ini terbilang mudah dilalui, sehingga cocok untuk pemula maupun anak-anak. Mudah disini dalam artian tidak ada jalur yang membutuhkan tali temali, memanjat, atau yang membutuhkan keahlian khusus untuk melewatinya. Namun rutenya tetap menanjak seperti sedang naik gunung pada umumnya.
Seiring pendakian, sobat akan disuguhkan dengan panorama hutan yang cukup berbeda dari jalur-jalur trekking lainnya di Sentul. Saya merasa jalur ini cukup sejuk, ditambah saat itu cuaca sedang berkabut.
Pemandangan pepohonan yang tinggi justru mengingatkan saya akan pendakian ke gunung-gunung di Jawa Tengah, misalnya di Gunung Slamet via Guci Kompak.

Trekking ke Bukit Daolong via Cibuluh membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit – 1 jam, tergantung pada kecepatan dan stamina pendaki. Medan jalan yang bervariasi, mulai dari datar hingga menanjak, akan memberikan sensasi tersendiri bagi para pengunjung.